Pengemis identik dengan orang miskin, kurus kering, dekil, dan kurang makan, tetapi ternyata di Indonesia mengemis sudah dijadikan profesi, terorganisir, bahkan dengan penghasilan yang menggiurkan. Beberapa hari terakhir ini orang sedang ramai membicarakan fatwa haram mengemis yang dikeluarkan oleh MUI Kabupaten Sumenep, Madura, dan kemudian didukung oleh MUI Pusat. Sebelumnya ada beberapa daerah di Indonesia yang memberlakukan larangan maupun himbauan untuk tidak mengemis dan memberi uang kepada pengemis, pembersih mobil di jalan raya, serta membeli dari pedagang asongan; bahkan dilengkapi dengan sanksi denda atau kurungan.
Saya sepenuhnya mendukung fatwa haram mengemis, sebab sesuai fatwa tersebut, mengemis itu merendahkan diri sendiri dan menyuburkan sifat malas, serta merugikan orang lain; sebab lebih baik memberi daripada meminta-minta, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, begitu ajaran Islam. Tetapi kenapa ya justru di Bulan Ramadhan yang mulia ini jumlah pengemis semakin banyak? Mungkin seperti diketahui bahwa Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat untuk setiap perbuatan baik di Bulan Ramadhan, termasuk bersedekah. Jadi seperti hukum ekonomi, ada permintaan ada penawaran, banyak yang bersedekah, banyak pula yang mengemis....
Tentang himbauan atau larangan bagi pengemis, pembersih mobil, dan pedagang asongan; menurut saya pun patut didukung sebab selain membahayakan pelakunya kegiatan di jalan raya tersebut menyebabkan ketidaktertiban dan kemacetan. Tentu diharapkan setelah ditertibkan para pengemis dan mereka yang mencari uang di jalan raya tersebut diberikan jalan keluar untuk mendapatkan alternatif sumber nafkah yang layak.... wah, memang susah betul ya jadi pemerintah!
Bagi kaum muslimin kalo pengin mencari berkah yang berlipat di Bulan Ramadhan ini mungkin harus lebih selektif dalam memberi, carilah lembaga penerima yang dapat dipercaya. Jika mungkin lebih baik memberi saudara kita sendiri atau tetangga kita yang kurang beruntung. Agak ribet juga sih, tapi hitung-hitung sambil silaturrahim gitu.... Dan, ya, tentu saja lebih baik tetap memberi walaupun bukan di Bulan Ramadhan, dan memberi lebih banyak lagi di Bulan Ramadhan....
Dan silakan membaca tausiyah di Detik Ramadhan, dengan judul Ruh Kemandirian, yang intinya bahwa kewajiban beribadah tidak menggugurkan kewajiban mencari nafkah. Karena itulah dikatakan bahwa ahli ibadah di masjid tidak lebih baik daripada tetangganya yang memberi makan. Lebih baik berusaha daripada berdiam diri... mencari nafkah itu adalah kewajiban! Jika kita mandiri dan mempunyai rizqi lebih maka kita dapat membantu sesama yang membutuhkan.
Semoga dengan adanya fatwa haram mengemis tersebut jumlah pengemis di Indonesia akan berkurang, baik pengemis dalam arti sebenarnya, maupun "pengemis-pengemis" yang lain, yang tampilan luarnya keren tetapi mentalnya sama saja dengan pengemis. Siapa yah....
by melati
Pages
Jumat, 18 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AQUARIUM
hamsters imoet
Popular Posts
-
Menyusuri kompleks dugem di Wan Chai Hongkong Kawasan Dugem ; dunia gemerlap yang terletak di distric Wan Chai ini sudah tidak asing l...
-
ojo njaluk pegat - ratna antika - sodiq - monata - coretanpotrov.blogspot.com.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - ojo njaluk pegat - ratna antika - sodiq - monata - coretanpotrov.blogspot.com.mp3ojo njaluk pegat - ratna antika - sodiq - monata - coretanpotrov.blogspot.com.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online ...
-
إن الحمد لله وحده, نحمده و نستعينه و نستغفره ونتوب اليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا من يهده الله فهو المهتد ومن يضلله فلن تجد...
-
Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah Dalam Islam, peran domestik kaum istri memiliki kedudukan yang sangat mulia. Namun musuh-m...
Blog Archive
-
▼
2011
(294)
-
▼
Maret
(55)
- tips patah hati
- Perceraian
- Memuliakan TKW: Belajar dari Hongkong
- Meneladani Hijrah Nabi Ibrahim AS
- Manggung Lima Kali Sebulan, Dibayar Rp 1,6 Juta Pe...
- kenapa bisa?????
- Di Balik Gemerlap Hong Kong dan Pengaruhnya pada T...
- Menyusuri DUGEM di Wan Chai Hongkong
- Di Balik Gemerlap Hong Kong dan Pengaruhnya pada T...
- etika bangun dan tidur
- etika bertetangga
- etika pengantin baru dan suami isteri
- etika bepergian
- Etika berhias dan berdandan
- etika ketika dijalanan
- zina
- Bersumpah dengan nama selain Allah.
- sahaya dan Tuhannya
- Allah pemberi rezeki
- model pengasuhan ayah
- tanda" kegagalan sex
- do'a penyelamat rmh tangga
- maksiat membuat hati berkarat
- hutang
- plangi untuk buah hatiku kelak
- ya Allah...sanggupkah aku???
- rindu
- tentang puisi
- pngemis
- sunyi
- memaknai sebuah nama
- salah menanam cinta
- bunglon
- cintamu sebatas fitrah
- sekeping masa tua
- turn to Allah
- merawat cinta di paruh baya
- surat untuk buah hatiku
- memaknai cinta
- jika dia ibumu
- jadikan dia bidadari ayah
- kemiskinan adalah ujian dari Allah
- keluarga lumpuh
- Allah mengujiku dengan 4 nyawa
- hidayah
- danau........
- kunci kemenangan
- mendambakan istri idaman
- amanah untuk seorang ibu
- rindu akan surga
- kemarahan yg tak terpuji
- Melihat sejenak kehidupan TKI di Hongkong
- Maka Nikmatilah
- Sepuluh Wasiat Untuk Para Istri
- bijaksana
-
▼
Maret
(55)
About
Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar