http://i55.tinypic.com/1262osp.jpg April 2011

ADI AGEN RESMI CMP

ADI AGEN RESMI CMP

Jumat, 29 April 2011

jemari

Kedua tangan yang kita miliki masing-masing memiliki lima jari. Namun, dari kesepuluh jari yang ada, cukup banyak simbol yang dapat dihasilkan, bahkan amsal yang dapat dijadikan perbandingan.

KH Toto Tasmara dalam ceramah Pesantren Kilat (yang diberikannya di Los Angeles) menyusun kedua tangan berdempetan dengan melipatkan jari tengah. Lalu digerak-gerakkanlah kedua ibu jari saling beradu sedangkan pasangan jari-jari lain diam di tempat; lalu giliran jari telunjuk; kemudian kelingking. Semua mudah dilakukan. Namun, ketika yang digerak-gerakkan pasangan jari manis, ternyata tidak mudah atau bahkan tidak bisa.
Ustadz kita itu memang pembicara yang handal dan lihat meng-entertaint audience-nya. Dengan amsal jemari demikian itu saja, ia mengajak kita berfikir betapa bagian tubuh seperti jari-jari kita sendiri pun belum tentu dapat kita kontrol sesuka hati. Silahkan anda coba!
Demikian banyak keterbatasan yang kita miliki, bahkan hanya dalam soal jari. “Apakah kita patut menjadi sombong?” demikian Ustadz Toto bertanya dengan nada retoris. Dan guru kita itu benar, bahwa apa pun itu, tak akan pernah cukup alasan bagi seorang manusia untuk bersikap sombong. Apalagi takabur di depan Tuhan.
Faktanya, hanya dengan jari jemari saja pun pelajaran hidup dapat diambil berlimpah-limpah. Jari tangan kita adalah bagian tubuh kita yang berfungsi paling dinamis, yang mempunyai paling banyak sendi sehingga lebih lentur dan membuahkan hidup yang menjadi lebih mudah. Tak terhitung jumlahnya jenis pekerjaan yang mengandalkan keberadaan jari tangan itu.
Ketika kolom ini diketik, ketika anak dibelai, kerabat bersalaman, berhitung, menggaruk yang gatal, memijat, memegang atau menggenggam sesuatu, memainkan gitar atau piano, memetik buah, bahkan ketika menarik pelatuk pistol atau menandatangani cek palsu. Jari-jari tangan kita hadir menjalankan tindak yang otak kita inginkan, tak kenal baik atau buruk.
Lebih hebat lagi, jari-jari kita pun amat kaya dengan beragam bentukan simbol. Jari-jari pun merupakan komponen paling kaya dari beragam bahasa tubuh.
Memang, karena perbedaan-perbedaan kultural, satu simbol dapat bermakna bagi suatu bangsa, sedangkan bagi yang lain tidak. Namun, sangat banyak pula simbol-simbol itu yang dipahami di mana dan oleh siapa pun. Bagi kalangan tuna rungu dan tuna wicara, bahasa tangan dan jemari atau sign language sama kayanya dengan kamus tebal yang memuat jutaan kata. Dari berbagai lipatan jari, kesemua abjad dapat dibentuk.
Itulah sebabnya, dalam hidup sehari-hari, ketika jari telunjuk kita gerakkan, ia menyampaikan banyak makna: Ia dapat berarti menyetop taksi di pinggir jalan, memberikan perintah, sekedar menunjuk arah, acungan untuk bertanya dan sebagainya. Jari telunjuk yang dituding-tudingkan pun dapat membawa arti yang kasar, ketika yang punya jari kebetulan memang sedang marah.
Lalu, dalam beragam budaya dunia, kita pun maklum tentang jari jempol yang diacungkan ke atas; makna simbolik jari telunjuk dan jari tengah yang direnggangkan—entah itu victory atau peace; makna vulgar acungan jari tengah atau kelingking dan sebagainya. Di RRC, setelah angka lima, terdapat simbol-simbol jemari lainnya yang menyatakan angka enam sampai sepuluh, yang hanya lazim di sana. Ketika di Shanghai jari tangan menunjukkan angka delapan, di Barat barangkali dimaknai sebagai simbol pistol atau sekedar tanda keakraban.
Ketika jari tengah, jari manis dan ibu jari menekuk dan membiarkan dua jari lainnya berdiri dapat dimaknai sebagai simbol setan, atau corna di Itali; tetapi di Texas itu menjadi tanda salam kalangan mahasiswa, “hook ‘em horns”, kata mereka. Atau, tepatnya, kata Harley Clark yang mempopulerkan simbol itu di tahun 1955. Sedangkan di Hawaii, ketika ketiga jari ditengah yang ditekuk dengan menyisakan ibu jari dan kelingking, ia menjadi shaka, atau lebih populer disebut hang loose, yang menjadi tanda salam yang beragam makna.
Pendeknya, hanya dari jari-jemari kita itu pun tersangat banyak hal yang dapat disimbolkan, bahkan dimaknai. Ketika di masa kecil kita mengibaratkan ibu jari sebagai gajah, telunjuk sebagai manusia dan kelingking semut, maka terjadilah sebuah permainan.
Sedangkan yang sebagai amsal, yang dapat menjadi pelajaran dalam hidup pun teramat banyak. Sebagai misal, ketika ada yang asyik menunjuk-nunjuk dan menuding-nuding, menyalah-nyalahkan orang lain, sebetulnya hanya satu yang tertuju kepada yang dituding, sedangkan tiga (kalau bukan empat) jari lainnya justru mengarah kepada diri sendiri. Oleh sebab itu, kata orang bijak, janganlah cepat melihat keburukan orang lain tanpa terlebih dahulu melakukan introspeksi diri sendiri.
Namun, sebuah amsal jemari yang sering terlintas di benak saya adalah tentang filosofi hubungan kelingking dan ibu jari, seperti dicatatkan seorang teman, Adi J. Mustafa, dalam mengenang Alm. Prof Dr. Koesnadi Hardjosumantri. Seorang wakil UNESCO, demikian kisah Pak Koesnadi, bertanya kepada seorang Kepala Desa tentang rahasia sukses dalam memimpin desanya.
Ternyata, jawaban sang Kades sederhana saja, bahwa ia menerapkan “falsafah jari tangan”. Rakyat, menurut Pak Kades, ibarat jari kelingking, sedangkan pemimpin adalah ibu jari. Bagi kelingking tidak akan mudah menjangkau ibu jari apabila si ibu jari tak mau atau enggan menekuk. Sedangkan menjangkau kelingking bagi ibu jari akan jauh lebih leluasa, walau pun kelingkingnya tetap diam.
Makna dari amsal itu ternyata tidak lagi sesederhana penuturan seorang Kepala Desa, karena ternyata dapat menjadi sangat dalam: Bahwa sudah sepatutnyalah bagi pemimpin untuk memperhatikan rakyatnya, karena akan lebih mudah baginya melakukan itu daripada sebaliknya. Bayangkan kalau antara pemimpin dan rakyat sebagai ibu jari dan kelingking saling menekuk bersambut ke tengah, bukankah semuanya akan menjadi lebih mudah?
Betapa hidup ini teramat kaya, bahkan untuk memetik arti dari sekedar amsal jari jemari.
source : penulislepas.com
Lanjut Bacanya - jemari

Cowok Cakep & Cowok Jelek dimata Cewek

Kalo cowok ganteng berbuat jahat
cewek-cewek bilang: nobody’s perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek-cewek bilang: pantes…tampangnya kriminal
kalo cowok ganteng nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: wuih jantan…kayak di filem-filem
kalo cowok jelek nolongin cewek yang diganggu preman
cewek-cewek bilang: pasti premannya temennya dia…
Kalo cowok ganteng pendiam
cewek-cewek bilang: woow, cool banget…
kalo cowok jelek pendiam
cewek-cewek bilang: ih kuper…
kalo cowok ganteng jomblo
cewek-cewek bilang: pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek-cewek bilang: sudah jelas…kagak laku…
kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: klop…serasi banget…
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek-cewek bilang: pasti main dukun…
Kalo cowok ganteng diputusin cewek
cewek-cewek bilang: jangan sedih, khan masih ada aku…
kalo cowok jelek diputusin cewek
cewek-cewek bilang:…(terdiam, tapi telunjuknya meliuk-liuk dari
atas ke bawah, liat dulu dong bentuknya)…
kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek-cewek bilang: emang mirip-mirip bule sih…
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek-cewek bilang: pasti ibunya Jawa bapaknya robot…
kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek-cewek bilang: perasaannya halus…penuh cinta kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek-cewek bilang: sesama keluarga emang harus menyayangi…
kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek-cewek bilang: matching…keren luar dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek-cewek bilang: mas majikannya mana?…
kalo cowok ganteng males difoto
cewek-cewek bilang: pasti takut fotonya kesebar-sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek-cewek bilang: nggak tega ngeliat hasil cetakannya ya?…
kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek-cewek bilang: wah kayak lorenzo lamos …bikin lemas…
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek-cewek bilang: awas!! mandragade lewat…
kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: ini baru cowok gentlemen
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek-cewek bilang: naluri pembantu, emang gitu…
kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek-cewek bilang: let me be your shoulder to cry on
kalo cowok jelek bersedih hati
cewek-cewek bilang: cengeng amat!!…laki-laki bukan sih?
Kalo cowok ganteng baca e-mail ini
langsung ngaca sambil senyum-senyum kecil, lalu berkata “life is
beautifull”
kalo cowok jelek baca e-mail ini, Frustasi, ngambil tali jemuran, trus
triak
sekeras-kerasnya
“HIDUP INI KEJAAAAMMM….! !!”
hehehehe… lucu juga, apa bener rata-rata cewek gitu? …..
Lanjut Bacanya - Cowok Cakep & Cowok Jelek dimata Cewek

Jumat, 15 April 2011

madura

Madura adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.250 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk sekitar 4 juta jiwa.
Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara ,serta sebagian Malang .
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta,Tanggerang,Depok,Bogor,Bekasi,dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh,serta beberapa ada yang berhasil menjadi,Tekonokrat,Biokrat,Mentri atau Pangkat tinggi di dunia militer.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.

Daftar isi

[sembunyikan]

Administrasi

Madura dibagi menjadi empat kabupaten, yaitu:
  1. Kabupaten Bangkalan
  2. Kabupaten Sampang
  3. Kabupaten Pamekasan
  4. Kabupaten Sumenep
Pulau ini termasuk provinsi Jawa Timur dan memiliki nomor kendaraan bermotor sendiri, yaitu " M ".

Sejarah

Litografi oleh Auguste van Pers yang menggambarkan seorang pangeran dari Madura dan pelayannya di masa Hindia Belanda
Secara politis, Madura selama berabad-abad telah menjadi subordinat daerah kekuasaan yang berpusat di Jawa. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.[1]

Ekonomi

Secara keseluruhan, Madura termasuk salah satu daerah miskin di provinsi Jawa Timur[2]. Tidak seperti Pulau Jawa, tanah di Madura kurang cukup subur untuk dijadikan tempat pertanian. Kesempatan ekonomi lain yang terbatas telah mengakibatkan pengangguran dan kemiskinan. Faktor-faktor ini telah mengakibatkan emigrasi jangka panjang dari Madura sehingga saat ini banyak masyarakat suku Madura tidak tinggal di Madura. Penduduk Madura termasuk peserta program transmigrasi terbanyak.
Pertanian subsisten (skala kecil untuk bertahan hidup) merupakan kegiatan ekonomi utama. Jagung dan singkong merupakan tanaman budi daya utama dalam pertanian subsisten di Madura, tersebar di banyak lahan kecil. Ternak sapi juga merupakan bagian penting ekonomi pertanian di pulau ini dan memberikan pemasukan tambahan bagi keluarga petani selain penting untuk kegiatan karapan sapi. Perikanan skala kecil juga penting dalam ekonomi subsisten di sana.
Tanaman budi daya yang paling komersial di Madura ialah tembakau. Tanah di pulau ini membantu menjadikan Madura sebagai produsen penting tembakau dan cengkeh bagi industri kretek domestik. Sejak zaman kolonial Belanda, Madura juga telah menjadi penghasil dan pengekspor utama garam.
Bangkalan yang terletak di ujung barat Madura telah mengalami industrialisasi sejak tahun 1980-an. Daerah ini mudah dijangkau dari Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, dan dengan demikian berperan menjadi daerah suburban bagi para penglaju ke Surabaya, dan sebagai lokasi industri dan layanan yang diperlukan dekat dengan Surabaya. Jembatan Suramadu yang sudah beroperasi sejak 10 Juni 2009, diharapkan meningkatkan interaksi daerah Bangkalan dengan ekonomi regional.

Budaya & Seniman Madura

Madura terkenal dengan budaya Karapan sapinya.
  • Budayawan Madura  :- Prof Dr.Abdul Hadi,WM - Kadarisman Sastrodiwiryo ,- D. Zawawi Imron ( Celurit Emas )
  • Seniman Madura mendapat gelar Terompet maut: Sahid Kelana ( Ayah handa Band The Big Kid,Imaniar bersaudara )
  • Pembuat Kamus Bahasa Madura ke Bahasa Indonesia dan Bahasa Indonesia ke Bahasa Madura : Adrian Pawitra
  • Dr. A. Latief Wiyata (CERIC Univ. Jember - Antropolog Budaya Madura)

Daftar tokoh Madura

  • KH.Syaikhona Kholil :arsitek utama berdirinya NU seorang ulama Madura, almarhum Syaikhona Kholil Bangkalan. Syaikhona Kholil * merupakan guru para ulama NU angkatan pertama sejak Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari sampai kyai As’ad Syamsul Arifin.

  • Sakera :adalah seorang jagoan daerah, yang melawan perintah diktator Belanda di perkebunan tebu di daerah Bangil, Yg akhirnya * diHukum mati oleh Kolonial belanda.

Tokoh Madura Penjabat Tinggi Negara Republik Indonesia  
* 1.Ketua Mahkamah Konstitusi            : Prof.Dr.Mahmud,MD
* 2.Ketua Badan Pemeriksa Keuangan       : Hadi Purnomo
* 3.Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan : Dr. Ir. Herman Widyananda, SE., M.Si.
Tokoh Madura Mentri Kabibinet Republik Indonesia
*1.Mentri Dalam Negeri dan Gubernur DKI Jakarta : Soemarno Sosroatmodjo untuk periode tahun 1960 - 1964 dan 1965 - 1966
*2.Mentri Perdagangan                           : Rachmat Saleh
*3.Mentri Pendidikan dan Kebudayaan             : Prof.DR.Ing. Wardiman Joyonegoro
*4.Mentri Dalam Negeri                          : Jendral R.Hartono 
*5.Mentri Kehutanan                             : Djamaludin Suryohadikusumo
*6.Mentri Pertahanan dan Keamanan               : Prof.DR.Mahfud ,MD
*7.Mentri Kehutanan                             : DR.Nur Mahmudi ( Ketua PKS )
Tokoh Madura Setingkat Mentri

*1.Gubernur Bank Indonesia : Rahmat Saleh
*2.Ketua BPS RI            : Majid
*3.Jaksa Agung RI          : Soedjono Chanafiah Atmonegoro, SH
Tokoh Madura Menjadi Gubernur
1.Gubernur Jawa Timur   : Raden Panji Moch.Noer
2.Gubernur DKI Jakarta  : Soemarno Sosroatmodjo
Tokoh Madura di Militer
  • Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) .Jendral TNI R.HARTONO
  • Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL ) .Laksamana.Muhammad Arifin
  • Kepala Staf Angkatan Udara ( KSAU ) .Marsekal Hanafie Asnan(Bangkalan,17november 1945):http://id.wikipedia.org/wiki/Hanafie_Asnan
  • Kepala Staf Polisi ( KAPOLRI ) .Jendral Polisi Banurusman, Jendral polisi Roesman Hadi
Toko Madura di Dunia Pendidikan Dan Peneliti Akedemisi
  • Rektor Universitas Gajah Mada  : Prof DR.Ischasul Amal
  • Rektor Universitas Negeri Airlangga  : Prof DR HR Soedarso Djojonegoro AIF Bin Abdul Mutallib(ayahnya Madura),link:
  • http://www.pdat.co.id/ads/html/S/ads,20030626-35,S.html
  • Rektor Universitas Tronojoyo Negeri Madura  : Prof DR Ir.M.Iksan Semaoen,Msc
  • Rektor dan Pendiri universitas PARAMADINA  : Prof Dr Nurcholish Madjid atau biasa disebut Cak Nur ( Ayahnya Bangkalan Madura)
  • Guru Besar di Institute Teknologi Surabaya  : Prof DR Ir HM Rachimoellah Dip EST
  • Bapak Ahli Jamur Indonesia(Peneliti utama )  : Prof DR Mien Ahmad Rifai (Penemu Lebih dari 100 Jenis Tumbuhan Baru)
  • Guru Besar & Direktur Paska Sarjana di Cornell University : Prof.Iwan Jaya Azis SE, M.SC, Ph.D( Azis ayahnya Madura, Pemilik * Surabaya Post)
  • Guru Besar Fisika Univesitas Gajah Mada  : Prof DR Syairul Alim
  • Guru Besar Ilmu Politik Universitas Gajah Mada: Prof. Dr. Riswandha Imaw(Bangkalan):http://id.wikipedia.org/wiki/Riswandha_Imawan
  • pengamat ekonomi dan politikus PAN  : Prof.DR Didik Junaidi Rachbini
Pahlawan dari Madura

Aktifis Sosial LSM
  • Roostien Ilyas

Lain-lain

  • Kiai Pragalbo ...-1531. Ayah dari:
  • Kiai Pratanu Panembahan Lemah Duwur 1531-1592. Ayah dari:
  • Pangeran Tengah 1592-1621. Saudara dari:
  • Pangeran Mas 1621-1624
  • Pangeran Praseno Pangéran Tjokro di Ningrat I 1624-1647. Anak dari Tengah and Ayah dari:
  • Pangeran Tjokro di Ningrat II 1647-1707, Panembahan 1705. Ayah dari:
  • Raden Temenggong Sosro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat III 1707-1718. Saudara dari:
  • Raden Temenggong Suro di Ningrat Pangeran Tjokro di Ningrat IV 1718-1736. Ayah dari:
  • Raden Adipati Sejo Adi Ningrat I Panembahan Tjokro di Ningrat V 1736-1769. Kakek dari:
  • Raden Adipati Sejo Adi Ningrat II Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VI 1769-1779
  • Panembahan Adipati Tjokro di Ningrat VII 1779-1815, Sultan Bangkalan 1808-1815. Anak dari Tjokro di Ningrat V dan Ayah dari:
  • Tjokro di Ningrat VIII, Sultan Bangkalan 1815-1847. Saudara dari:
  • Panembahan Tjokro di Ningrat IX, Sultan Bangkalan 1847-1862. Ayah dari:
  • Panembahan Tjokro di Ningrat X, Sultan Bangkalan 1862-1882.
(sumber: A.M.H.J. Stokvis, Manuel d’histoire, de généalogie et de chronologie de tous les Etats du globe..., Boekhandel & Antiquariaat B.M. Israël, Leiden 1888-1893, 1966)

sumber wikipedia
Lanjut Bacanya - madura

suku madura

Suku Madura merupakan etnis dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari Pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti  Gili genting ,Sepudi ,Raas ,Gili raya , dan Kangean Selain itu, orang Madura tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal kuda,dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo,Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara ,serta sebagian Malang
Disamping suku Jawa dan Sunda, orang Madura juga banyak yang bertransmigrasi ke wilayah lain terutama ke Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, serta ke Jakarta,Tanggerang,Depok,Bogor,Bekasi,dan sekitarnya, juga Negara Timur Tengah khususnya Saudi Arabia. Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura. Orang Madura pada dasarnya adalah orang yang suka merantau karena keadaan wilayahnya yang tidak baik untuk bertani. Orang Madura senang berdagang, terutama besi tua dan barang-barang bekas lainnya. Selain itu banyak yang bekerja menjadi nelayan dan buruh,serta beberapa ada yang berhasil menjadi,Tekonokrat,Biokrat,Mentri atau Pangkat tinggi di dunia militer.
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan serta sifatnya yang temperamental dan mudah tersinggung, tetapi mereka juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja. Untuk naik haji, orang Madura sekalipun miskin pasti menyisihkan sedikit penghasilannya untuk simpanan naik haji. Selain itu orang Madura dikenal mempunyai tradisi Islam yang kuat, sekalipun kadang melakukan ritual Pethik Laut atau Rokat Tasse (sama dengan larung sesaji).
Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok pada masyarakat Madura.Khususnya madura bagian Barat seperti Sampang dan Bangkalan
Namun tak semua Madura seperti itu,Sumenep mayoritas berpenduduk paling ramah dan paling halus dalam logat,bahasa,dan lain sebagainya,
Sumenep mayoritas sebagai Pedagang
Pamekasan mayoritas sebagai tambal gigi dll
Sampang mayoritas sebagai pedagang sate
Bangkalan mayoritas sbagai penjual barang bekas
Namun tak jarang dari kita semua saling bertukar profesi,bagi Masyarakat Madura Kekompakan itu yang paling Utama.Persatuan yang begitu kuat,tak perduli madura mana sekalipun.
Lanjut Bacanya - suku madura

Rabu, 06 April 2011

bahasa madura

Bahasa Madura adalah bahasa yang digunakan Suku Madura. Bahasa Madura mempunyai penutur kurang lebih 14 juta orang [1], dan terpusat di Pulau Madura, Ujung Timur Pulau Jawa atau di kawasan yang disebut kawasan Tapal Kuda terbentang dari Pasuruan, Surabaya, Malang, sampai Banyuwangi, Kepulauan Kangean, Kepulauan Masalembo, hingga Pulau Kalimantan.
Di Pulau Kalimantan, masyarakat Madura terpusat di kawasan Sambas, Pontianak, Bengkayang dan Ketapang, Kalimantan Barat, sedangkan di Kalimantan Tengah mereka berkonsentrasi di daerah Kotawaringin Timur, Palangkaraya dan Kapuas. Namun kebanyakan generasi muda Madura di kawasan ini sudah hilang penguasaan terhadap bahasa ibunda mereka.

Daftar isi

 [tampilkan]

[sunting]Kosakata

Bahasa Madura merupakan anak cabang dari bahasa Austronesia ranting Malayo-Polinesia, sehingga mempunyai kesamaan dengan bahasa-bahasa daerah lainnya di Indonesia.
Bahasa Madura banyak terpengaruh oleh Bahasa JawaMelayuBugisTionghoa dan lain sebagainya. Pengaruh bahasa Jawa sangat terasa dalam bentuk sistem hierarki berbahasa sebagai akibat pendudukan Mataram atas Pulau Madura. Banyak juga kata-kata dalam bahasa ini yang berakar dari bahasa Indonesia atau Melayu bahkan dengan Minangkabau, tetapi sudah tentu dengan lafal yang berbeda.
Contoh :
  • bhila (huruf "a" dibaca [e] ) sama dengan bila = kapan
  • oreng = orang
  • tadha' = tidak ada (hampir sama dengan kata tadak dalam Melayu Pontianak)
  • dhimma (baca: dimmah) = mana? (hampir serupa dengan dima di Minangkabau)
  • tanya = sama dengan tanya
  • cakalan = tongkol (hampir mirip dengan kata Bugis : cakalang tapi tidak sengau)
  • onggu = sungguh, benar (dari kata sungguh)
  • Kamma (baca: kammah mirip dengan kata kama di Minangkabau)= kemana?

[sunting]Sistem pengucapan

Bahasa Madura mempunyai sistem pelafalan yang unik. Begitu uniknya sehingga orang luar Madura yang berusaha mempelajarinyapun mengalami kesulitan, khususnya dari segi pelafalan tadi.
Bahasa Madura mempunyai lafal sentak dan ditekan terutama pada konsonan [b][d][j][g]jhdh dan bh atau pada konsonan rangkap seperti jjdd dan bb . Namun demikian penekanan ini sering terjadi pada suku kata bagian tengah.
Sedangkan untuk sistem vokal, Bahasa Madura mengenal vokal [a][i][u][e][ə] dan [o].

[sunting]Tingkatan Bahasa

Bahasa Madura sebagaimana bahasa-bahasa di kawasan Jawa dan Bali juga mengenal Tingkatan-tingkatan, namun agak berbeda karena hanya terbagi atas tiga tingkat yakni:
  • Ja' - iya (sama dengan ngoko)
  • Engghi-Enthen (sama dengan Madya)
  • Engghi-Bunthen (sama dengan Krama)
Contoh :
  • Berempa' arghena paona?: Mangganya berapa harganya? (Ja'-iya)
  • Saponapa argheneppon paona?: Mangganya berapa harganya? (Engghi-Bunthen)

[sunting]Dialek-dialek Bahasa Madura

Bahasa Madura juga mempunyai dialek-dialek yang tersebar di seluruh wilayah tuturnya. Di Pulau Madura sendiri pada galibnya terdapat beberapa dialek seperti:
Dialek yang dijadikan acuan standar Bahasa Madura adalah dialek Sumenep, karena Sumenep di masa lalu merupakan pusat kerajaan dan kebudayaan Madura. Sedangkan dialek-dialek lainnya merupakan dialek rural yang lambat laun bercampur seiring dengan mobilisasi yang terjadi di kalangan masyarakat Madura. Untuk di pulau Jawa, dialek-dialek ini seringkali bercampur dengan Bahasa Jawa sehingga kerap mereka lebih suka dipanggil sebagai Pendalungan daripada sebagai Madura. Masyarakat di Pulau Jawa, terkecuali daerah Situbondo,Bondowoso, dan bagian timur Probolinggo umumnya menguasai Bahasa Jawa selain Madura.
Contoh pada kasus kata ganti "kamu":
  • kata be'en umum digunakan di Madura. Namun kata be'na dipakai di Sumenep.
  • sedangkan kata kakeh untuk kamu lazim dipakai di Bangkalan bagian timur dan Sampang.
  • Heddeh dan Seddeh dipakai di daerah pedesaan Bangkalan.
Khusus Dialek Kangean, dialek ini merupakan sempalan dari Bahasa Madura yang karena berbedanya hingga kerap dianggap bukan bagian Bahasa Madura, khususnya oleh masyarakat Madura daratan.
Contoh:
  • akoh: saya (sengko' dalam bahasa Madura daratan)
  • kaoh: kamu (be'en atau be'na dalam bahasa Madura daratan)
  • berrA' : barat (berre' dengan e schwa dalam bahasa Madura daratan)
  • morrAh: murah (modhe dalam bahasa Madura daratan)

[sunting]Bawean

Bahasa Bawean ditengarai sebagai kreolisasi bahasa Madura, karena kata-kata dasarnya yang berasal dari bahasa ini, namun bercampur aduk dengan kata-kata Melayu dan Inggris serta bahasa Jawa karena banyaknya orang Bawean yang bekerja atau bermigrasi ke Malaysiadan Singapura, Bahasa Bawean memiliki ragam dialek bahasa biasanya setiap kawasan atau kampung mempunyai dialek bahasa sendiri seperti Bahasa Bawean Dialek Daun, Dialek Kumalasa, Dialek Pudakit dan juga Dialek Diponggo. Bahasa ini dituturkan di Pulau Bawean, Gresik, Malaysia, dan Singapura. Di dua tempat terakhir ini bahasa Bawean dikenal sebagai Boyanese. Intonasi orang Bawean mudah dikenali di kalangan penutur bahasa Madura. Perbedaan kedua bahasa dapat diibaratkan dengan perbedaan antara bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, yang serupa tapi tak sama meskipun masing-masing dapat memahami maksudnya. Contoh-contoh:
  • eson atau ehon = aku (sengkok/engkok dalam bahasa Madura)
  • kalaaken = ambilkan (kalaagghi dalam bahasa Madura)
  • trimakasih = terimakasih (salengkong / sakalangkong / kalangkong dalam Bahasa Madura)
  • adek = depan (adek artinya dalam bahasa Madura

[sunting]Perbandingan dengan bahasa Melayu

Bahasa Bawean juga banyak yang sememangnya sama dengan Bahasa Melayu, contohnya:
  • Dapur (baca: Depor) = Dapur
  • Kanan = Kanan
  • Banyak (baca: benyyak) = Banyak
  • Masuk = Masuk
  • Suruh = Suruh
Perbedaan imbuhan di depan, contohnya:
  • Ngakan = Makan
  • Nginum = Minum
  • Arangkak = Merangkak
Konsonan [j] biasanya ditukar ke [d͡ʒ], seperti:
  • Bajar (baca: Bejer) = Bayar
  • Lajan (baca: Lajen) = Layan
  • Sembhajang (baca: sembejeng) = Sembahyang
Konsonan [w] di pertengahan pula ditukar ke konsonan [b], seperti:
  • Bhabang (baca: Bebeng)= Bawang
  • Jhaba (baca: Jebe) = Jawa

[sunting]Perbandingan dengan bahasa Jawa

Perkataan yang sama dengan bahasa Jawa:
Bahasa Jawa = Bahasa Bawean
  • Kadung = Kadung (Bahasa Melayu = Terlanjur)
  • Peteng = Peteng (Bahasa Melayu = Gelap)
Konsonan [w] di pertengahan pula ditukar ke konsonan [b], seperti:
Bahasa Jawa ~ Bahasa Bawean
  • Lawang = Labang(baca Labeng) (Bahasa Melayu = Pintu)
Konsonan [j] di pertengahan pula ditukar ke konsonan [d͡ʒ], seperti:
  • Payu = paju (Bahasa Melayu = Laku)

[sunting]Perbandingan dengan bahasa Banjar

Perkataan yang sama dengan bahasa Banjar:
Bahasa Banjar = Bahasa Bawean
  • Mukena = Mukena (Bahasa Melayu = Telekung Sembahyang)
  • Bibini = Bibini (Bahasa Melayu = Perempuan)

[sunting]Perbandingan dengan Bahasa Tagalog

Bahasa Bawean = Bahasa Tagalog
  • Apoy = Apoy (Bahasa Melayu = Api)
  • Elong = Elong; penggunaan [e] (Bahasa Melayu = Hidung)
  • Matay = Mamatay (Bahasa Melayu = Mati)
Contoh:
  • Eson terro ka be'na = saya sayang kamu (di Bawean ada juga yang menyebutnya EhonEson tidak dikenal di bahasa Madura)
  • Bhuk, badha berrus? = Buk, ada sikat? (berrus dari kata brush)
  • Ekalakaken = ambilkan (di Madura ekala'aghi, ada pengaruh Jawa kuno di akhiran -aken).
  • Silling = langit-langit (dari kata ceiling)

[sunting]Pranala luar

Lanjut Bacanya - bahasa madura

bahasa madura

Kalimat pembukanya tertulis:"Bit asma epon Alla se Maa Mora tor Ase". Ternyata setelah hampir 66 tahun mengenal bahasa Madura sebagai bahasa Ibu, saya baru tahu kalau kata "bit" ini berarti "dengan", sedang saya tahunya adalah bi'. Selama ini saya pikir kata bi' berasal dari pengaruh bahasa Arab, dengan adanya kata bit maka kemungkinan pengaruh bahasa Inggris pun bisa saja yaitu dari kata "with".
Memang kamus ini merupakan khazanah yang memuat sebanyak mungkin perbendaharaan kata bahasa Madura,yang secara ideal sangat banyak jumlahnya, seperti diakui penulisnya. Penulisan kamus ini memakai “Ejaan Bahasa Madura Tepat Ucap”(EMTU) yang merujuk pada sebuah makalah yang ditulis oleh Muhammad Irsyad di Bangkalan pada tahun 1988 yaitu, “Melacak Ejaan Bahasa Madura Sesuai Dengan Lisan Ibu”. Ejaan ini kurang lebih sama dengan Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan tahun 2004, yang dihasilkan oleh Balai Bahasa Surabaya. Perbedaannya, pada EMTU untuk konsonan /d/dh/t/ yang bertanda titik dibawah huruf, pada ejaan EYD 2004 menjadi tanpa tanda titik, seperti :dada,dhajung,bhate (=dada,dayung,untung).
Para ahli bahasa dan para peneliti bahasa Madura mengambil suatu kesimpulan yang berbeda, antara lain mengatakan bahasa Madura termasuk dalam bahasa Melayu-Polynesia.
Menurut Salzner dalam bukunya Aprachenatlas des Indopazifischen Raumes (Wiesbaden,1960), bahasa Madura serumpun dengan bahasa-bahasa Austronesia , yang termasuk pula bahasa Madagaskar, Formosa,Philipina,Jawa,Nusa Tenggara, Maluku,Kalimantan,Sulawesi,Sunda dan bahasa Melayu di Malaka.
Penutur bahasa Madura merupakan yang terbanyak keempat dari 726 bahasa daerah di Indonesia setelah bahasa Indonesia, Jawa dan Sunda.

Bahasa Madura memiliki beberapa ciri atau keunikan tertentu yang tidak ada pada bahasa-bahasa daerah lainnya termasuk bahasa Indonesia sendiri. Sungguh sangat disayangkan sebagian ahli bahasa Madura maupun orang Madura sendiri tidak pernah mempermasalahkannya.Salah satu keunikannya adanya fonem-fonem Madura yang beraspirat atau pengucapan dengan dihembuskan seperti:bh,dh,gh, dan jh. Dalam hal ini mengapa keunikan bahasa Madura ini justru dihilangkan dalam Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan ? Padahal fonem-fonem ini bisa dijadikan sebagai pembeda makna.
Sebagai suatu bahasa, bahasa Madura mempunyai cirri-ciri khas baik dalam bidang fonologi (bunyi bahasa), morfologi (bentuk), maupun sintaksisnya (tata/susunan kata atau kalimat).
Keunikan bahasa Madura anatara lain :
1.-Tidak mengenal kata ganti orang ketiga;
2.-Mempunyai fonem-fonem beraspirat dan tanaspirat
Tanaspirat : baba (=bawah) Aspirat : bhabang (=bawang)
Fonem beraspirat disebut konsonan berra’ antep., sedangkan yang tanaspirat disebut berra’ alos atau ambar gherrungan.
Hanya pada bahasa Madura saja yang mempunyai fonem beraspirat. 
3.-Mempunyai fungsi morfem “Tang” atau “Sang”
Bahasa Madura “asli” yang belum terpengaruh bahasa lain,sebagai penanda milik (possessive pronoun) orang pertama dalam tingkat bahasa umum “enja’-iya”, dipakai istilah “tang” atau “sang”.
Contoh: tang buku (=buku saya) bukan : bukuna sengko’.
4.- Mempunyai fungsi morfem (--a).
Untuk menyatakan kata kerja bentuk future “akan”, menggunakan sufiks (--a)
Contoh: Sengko’ abinea (=saya akan beristri); Sengko’ burua (=saya akan lari)
5.-Mempunyai fungsi prefiks (e--).
Kalimat pasif bahasa Madura mudah diketahui dengan dipakainya prefiks (e-) pada kata kerjanya, baik pelakunya orang pertama, kedua atupun ketiga.
Contoh: Areya se ekaterroe bi’ sengko’ (= Ini yang diinginkan saya).

Berbicara tentang ejaan bahasa Madura, berbagai tanggapan muncul dikalangan ahli bahasa Madura ataupun dari sekelompok orang yang hanya bisa memaksakan kehendaknya sedang pengetahuan tentang bahasa Maduranya miskin sekali.Quo vadis, ejaan Madura?Ada yang berpendapat kalau kita memakai tambahan symbol bunyi, seperti titik bawah,huruf a bersinkop dan aksen miring ke kiri, tambahan huruf h,dll, itu berarti tidak hemat. Beberapa pendapat lainnya juga dipaparkan dalam buku kamus ini, namun menurut pendapat beberapa pakar bahasa Madura dan pendapat penulis buku kamus ini, ejaan hasil sarasehan 1976 , yang menghasilkan suatu ejaan yang dinamakan "Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan",tidak mewakili lidah Madura. Sampai sekarang ejaan ini dipakai dipakai dalam buku-buku pelajaran bahasa Madura di seluruh Madura, namun tidak mendapat pengesahan dari pihak yang berwenang sebagai ejaan yang akan dibakukan. Ejaan ini rupa-rupanya bertaklid begitu saja pada "Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan".Idealnya, bahasa Madura diwakili huruf-huruf yang mendukung semua lafad Madura. Jangan sampai seperti mempelajari bahasa Inggris selain arti kata-kata,masih memikirkan apa dan bagaimana lafad sebuah kata yang tulisan dan bacaannya jauh berbeda.Tambahan symbol bunyi pada bahasa Madura sangat diperlukan, seperti halnya bahasa Perancis, demi tepatnya ucapan. Untuk itu, Ejaan Madura Tepat Ucap (EMTU) menyajikan beberapa “Lambang Bunyi” dan mengfungsikan fonem beraspirat yang berfungsi sebagai pembeda makna (fonemik).Ini merupakan bentuk-bentuk linguistic yang dapat dikatakan “unik” di dalam hal kebahasaan.
Kemudian pada tahun 2004 muncul Ejaan Bahasa Madura yang disempurnakan yang merupakan tindak lanjut hasil lokakarya Ejaan Bahasa Madura oleh Balai Bahasa Surabaya pada tahun 2002. Ejaan ini hampir sama dengan ejaan EMTU yang digagas pada tahun 1988. Dari hasil penyelarasan dalam lokakarya tersebut, disusun buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan”.
Ejaan bahasa Madura tahun 2004 sudah disusun dengan pendekatan-pendekatan kaidah dan memperhatikan jati diri etnis Madura. Dalam sosialisasinya, ejaan ini meski masih mendapatkan pertentangan dari beberapa kelompok yang masih keberatan, namun telah mendapat tanggapan positif dari para praktisi dan pemerhati bahasa Madura dan bahan-bahan pelajaran SD/SLTP telah memakai ejaan bahasa Madura 2004 ini.
Semoga dengan adanya edisi Kamus Lengkap Bahasa Madura Indonesia “Dengan Ejaan Bahasa Madura Tepat Ucap” ini bisa lebih meningkatkan perhatian terhadap keberadaan dan pelestarian bahasa Madura secara khusus.

sumber: Kamus Lengkap BAHASA MADURA Indonesia http://id.shvoong.com/books/dictionary/1986712-kamus-lengkap-bahasa-madura-indonesia/#ixzz1IjRmCPMy
Lanjut Bacanya - bahasa madura