http://i55.tinypic.com/1262osp.jpg Maret 2011

ADI AGEN RESMI CMP

ADI AGEN RESMI CMP

Sabtu, 26 Maret 2011

tips patah hati

1. Luapkan emosimu,, mengamuk atau mengangis yang keras sangat dianjurkan. membenturkan kepala ketembok dan mengigit bantal sebaiknya dihindari apalagi mengigit sandal.

2. Sayangi tubuh kita.jangan langsung melakukan hal yang menyakiti tubuh , misalnya gak makan, menggundul rambut, tiba-tiba melakukan tatto, percing,, apa lagi klo punya niat ganti kelamin..jangan boss..haha..

3. Manjakan diri, untuk mengobati kekecewaan dianjurkan pergi ke tempat pijat (no ples-ples), klo ga ada duit cukup ke tukang pijat keliling. Klo masih sayang ngeluarin modal tinggal ngupil, ngorekin kuping, atau gigitin kuku ampe kuku jempol kaki juga boleh. Makan yang banyak dan lezat jangan lupa tambahin sambel biar ga ketahuan klo kita sebenernya menangis ( buat cowo yang malu nangis ).

4. Melepaskan beban dengan mengunting rambut,yang dipercaya bisa memberikan suasana baru.atau berpakaian dengan gaya terbalik mungkin? siapa tau bisa menjadi tren senter.

5. Untuk sementara buang ke kolong tempat tidur semua poto-poto dan benda-benda yang ada hubungannya dengan dia, tapi klo duit buangnya dikolong tempat tidur gw,(jd ngarep banyak yang putus gw )

6. Jauhi tempat-tempat yang bisa mengingatkan kepada dia, apa lagi tempat-tempat maksiat .,,jangan dengarkan lagu-lagu tentang kisah dulu meskipun dinyanyiin langsung sama penyanyinya, usir.. atau paksa ganti lagu. Dengerin hal-hal yang jelek tentang dia dari musuh-musuhnya pasti langsung berfikir untung..haha…

7. Lalukan kegiatan yang positif, menulis ( biasanya langsung dapet mood satu novel ), ng-blog, ng-game, masak, baca naruto, nonton pilem flora dan fauna atau tonton Tukul, miyabi-chan (wew)..tidur seharian juga boleh.

8. Jangan buru-buru berfikir untuk dapet pacar baru apalagi punya pikiran ngrebut pacar temen. tapi tenang aja, masi banyak tante2 diluar sana (lho??)
9. Pergi bersenang-senang ke tempat-tempat keramaian seperti pasar,terminal,tempat kampanye ( klo ada yang lebih ramai lebih baik ) atau ikutan demo,sangat dianjurkan setelah ngamuk,nangis dan berdiam diri menyesali keadaan.

10. Buat semboyan, mati satu tumbuh seribu, wanita bukan satu saja, masih banyak janda-janda yang butuh kita (upps), berakit-rakit kehulu, tak lari gunung dikejar, tak ada gading yang tak retak, satu satu aku sayang ibu.

11. Bangkitkan semangatmu. Tunjukkan kekuatanmu seperti pahlawan bertopeng… hahahaha..

12. Berfikirlah ini adalah proses untuk kedewasaan dan pematangan sikapmu dalam menghadapi kenyataan hidup.(cuma satu yang bener yah?) :D 




lawakan group
Lanjut Bacanya - tips patah hati

Kamis, 24 Maret 2011

Perceraian

Tulisan ini terinspirasi dari laporan Marzuqi A. haris (wartawan Radar Bromo) tentang maraknya perceraian di Kabupaten Probolinggo hari selasa, 20 Pebruari 2007. Tulisan tersebut memuat data dan latar belakang peristiwa yang memicu tingginya kasus perceraian, hingga sehari PA bisa menggelar 15 sidang perceraian. Tulisan ini diharapkan menjadi ruang dialog untuk membicarakan kasus perceraian yang merisaukan penulis.

Setiap pasangan menginginkan keutuhan dalam membangun rumah tangga. Namun realitas menunjukkan angka perceraian kian meningkat. Adanya tekanan sosial di masyarakat (social pressure) bahwa bercerai bukan merupakan hal yang tabu atau aib di masyarakat, bercerai sudah menjadi hal yang biasa. Bercerai adalah hal yang halal tetapi di benci oleh Allah SWT. Bercerai menimbulkan masalah sosial bagi kelangsungan hidup anak-anak dan orang tua. Perceraian merobohkan tiang rumah tangga. Kepercayaan antar pasangan semakin rapuh dan rusak.

Angka perceraian di kabupaten Probolinggo tergolong tinggi, angka perceraian tercatat di PA Kabupaten Probolinggo pada Desember 2006, terdapat 123 kasus perceraian. Sedangkan januari 2007 mencapai 120 kasus. Untuk bulan pebruari 2007 angka perceraian tetap tinggi. (Radar Bromo, 20/02/2007). Penelitian Goleman di Amerika, menyebutkan dari 10 orang pasangan menikah, hanya 3 pasangan saja yang mampu mempertahankan keutuhan rumah tangga mereka. Dari bukti tersebut, krisis perkawinan berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Hal yang ditengarahi menjadi polemik yang memicu keretakan rumah tangga adalah tidak adanya kecerdasan emosi dalam memahami perasaan pasangan.

Menurut Herani, seorang panitera, setiap hari PA menggelar sidang cerai. Biasanya setiap senin, PA menggelar 15 kasus sidang cerai. Sedangkan hari-hari lain, sidang cerai dibawah angka sepuluh. (radar bromo, 20/02/2007). Masih menurut Panitera tersebut, paling banyak yang mengajukan perceraian, pasangan usia dibawah umur 30 tahun. Penyebab perceraian dilatarbelakangi karena pernikahan di bawah umur dan persoalan ekonomi. Fakta tingginya angka perceraian merupakan rapuhnya pondasi rumah tangga di masyarakat. Mengapa masyarakat sedemikian mudah mengajukan gugatan cerai, setelah mereka mengadakan perjanjian suci dengan Tuhan (baca: akad nikah) ?. Pertanyaan ini menggelitik penulis untuk sejenak merenungi fenomena perceraian yang kian marak terjadi.

Pembajakan Emosi (Hijacking)

Melongok penyebab maraknya gugatan cerai kebanyakan dipicu oleh persoalan sepele, kemudian dibesar-besarkan. Misalnya seorang suami menggugat cerai istrinya hanya karena si istri menggunakan HP milik suami tanpa ijin, kemudian suami menuduh istri menelpon laki-laki bukan muhrim tanpa sepengetahuan suami, Suami marah dan melakukan gugatan cerai ke PA. Contoh ini, adalah sebagian kecil masalah emosi yang menimbulkan prasangka buruk secara terus menerus menyebabkan perceraian. Pasangan tersebut dibajak emosi. Masalah emosi pasangan antara laki-laki dan perempuan berbeda, dikarenakan oleh akar pada masa kanak-kanak.

Akar masa kanak-kanak laki-laki dan perempuan tidak sama. Anak-anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan dalam hal permainan yang mereka sukai, pola pendidikan emosi, hal bermain, rasa bangga, dan pokok pembicaraan. Anak laki-laki menyukai permaian yang berhubungan dengan ketangkasan, kemandirian, saling bersaing, bertahan sedangkan perempuan cenderung bekerjasama, pokok pembicaraan perempuan berhubungan dengan emosi, keterampilan bahasa. Sedangkan laki-laki banyak membicarakan tentang kemandirian, dan rasa bangga pada hal-hal yang berhubungan dengan ketangkasan, kompetisi, dan kekuatan yang dimiliki.

Laki-laki dan perempuan berbeda dalam menghendel masalah emosi masing-masing. Hal yang rawan bagi laki-laki ialah laki-laki cenderung mempertahankan ego dan harga diri mereka, dan tidak kuat dikritik istri secara terus menerus, bersikap membisu atau defensif. Hal yang rawan bagi perempuan cenderung emosional, suka mengkritik dan menangis. Sikap yang berbeda tersebut kerapkali memicu pertengkaran apabila tidak memiliki kecerdasan emosi untuk mengerti perasaan masing-masing pasangan.

Perbedaan pendapat, pertengkaran, percekcokan, perselisihan yang terus menerus menyebabkan hilangnya rasa cinta dan kasih sayang. Pertengkaran hanya menyebabkan bersemainya rasa benci dan buruk sangka terhadap pasangan. Pertengkaran yang meluap-luap akan menyebabkan hilangnya rasa percaya dan terus memicu perceraian. Sementara perselisihan yang berakhir dengan baik dengan menyadari dan mengetahui perasaan masing-masing, bersikap empati dan mau memaafkan kesalahan pasangannya.


Penyebab perceraian juga dipicu maraknya pernikahan di bawah umur. Pernikahan di bawah umur membuat mereka belum siap mengatasi pernik-pernik pertikaian yang mereka jumpai. Pernikahan adalah memerlukan kesatuan tekad, kepercayaan dan penerimaan dari setiap pasangan menjalani mahligai perkawinan. Ketidaksiapan pasangan tentu berhubungan dengan tingkat kedewasaan, mengatasi persoalan yang terkait dengan kehidupan, seperti keuangan, hubungan kekeluargaan, pekerjaan setiap pasangan. Cara mereka berpikir, bertindak menentukan cara mereka mengambil keputusan dalam hidup. Menikah di bawah umur yang disertai pendidikan rendah menyebabkan tidak dewasa.

Mengatasi Perselisihan

Bagaimana mengelola perselisian yang berakhir dengan baik?. Setiap pasangan bagaikan musuh dalam selimut (intimate enemous). Suami istri adalah dua pribadi yang berbeda, dan berusaha hidup selaras dalam keutuhan rumah tangga. Untuk itu dibutuhkan banyak rasa saling mengerti perasaan pasangan. Hal ini dilakukan dengan cara :

Pertama, menenangkan diri dilakukan guna meredam emosi impulsif. Menenangkan diri dilakukan dengan cara, misalnya relaksasi, yoga, bersilaturrahmi, mendatangi tempat-tempat rekreasi, mengheningkan diri dalam doa-doa, berdzikir (mengingat Allah SWT), melakukan shalat sunnah, dan membaca al-Qur’an (kitab suci). Menenangkan diri juga akan menenangkan jiwa-jiwa yang gelisah, membersihkan racun-racun emosi yang membajak hati. Dengan menenangkan diri membuat orang sejenak merenung dan mencari inspirasi serta mendengarkan kata hati. Orang yang tenang tidak akan mudah terbawa emosi pertengkaran. Sebaliknya, dengan menenagkan diri, akan mengakhirkan perselisihan dengan menyadari kesalahan masing-masing.

Kedua, dilaog batin dilakukan dengan berbicara dengan batin, mengenai apa yang diinginkan dan mengapa keinginan itu tidak terpenuhi serta bagaimana mengatasi realitas menurut diri. Dialog batin perlu dilakukan guna membersihkan pikiran-pikiran irasional. Dialog batin dengan mendengarkan hati nurani dan akal pikiran akan menemukan jalan keluar dari permasalahan yang dihadapi oleh pasangan.

Ketiga, mintalah nasehat perkawinan. Setiap pasangan perlu mencari penasehat untuk membantu mengatasi persolan rumah tangga yang sudah akut. Mendatangi para tokoh agamawan, para guru, atau para konselor perkawinan akan membantu mencari alternatif dari perselisihan yang dihadapi. Nasehat perkawinan juga bisa dilakukan dengan membaca buku-buku yang berguna tentang hakekat perkawinan dan tujuan hidup pasangan. Nasehat perkawinan juga diperoleh dari contoh atau teladan para keluarga sejahtera, misalnya dengan cara saling berkunjung dan bertukar pengalaman dengan sesama teman atau sahabat dalam mengatasi konflik rumah tangga. Nasehat perkawinan yang diperoleh dari teman, sahabat atau ahli akan menguatkan kembali jiwa yang krisis. Nasehat perkawinan bisa menjadikan tempat konsultasi para pasangan yang tengah berkonflik.

Keempat, mendengar dan berbicara secara terbuka dengan pasangan. Saling mendengarkan keluhan pasangan, mencoba memahami jalan pikiran masing-masing akan membuat saling pengertian. Mendengarkan pasangan adalah perlu dalam sebuah relasi keluarga. Setiap orang ingin didengarkan oleh pasangan tentang kerisauan-kerisauan mereka yang bergejolak. Saling berbicara secara terbuka tentang masalah yang jumpai oleh setiap pasangan, bukan membicarakan tentang kepribadian. Karena kepribadian tidak bisa di rubah. Membicarakan kepribadian negatif masing-masing hanya akan memicu setiap pasangan menjadi merasa ditolak, tidak dicintai dan dipersalahkan. Untuk itu dalam membicarakan perlu mempertimbangkan, apakah hal yang dibicarakan tidak menyinggung kepribadian (baca:bawaan) pasangan?. Bagaimana perasaan pasangan apabila saya mengatakan hal ini?. Jika setiap pasangan mampu menimbang rasa maka akan terjadi pembicaraan yang terbuka, penuh rasa percaya dan meningkatkan rasa cinta. Indah bukan?




Oleh: Najlah Naqiyah
Lanjut Bacanya - Perceraian

Memuliakan TKW: Belajar dari Hongkong

Penulis sedang bergambar bersama Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Hongkong, 6 Oktober 2007

Banyak Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia bekerja di Hongkong. Lebih dari 100.000 wanita Indonesia mengais rizki di negeri bekas jajahan Inggris. Sebagian besar TKW tinggal di Hongkong bertahun-tahun. Apa yang membuat mereka betah?


***


Memuliakan TKW: Belajar dari Hongkong
Oleh : Najlah Naqiyah


Banyak Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia bekerja di Hongkong. Lebih dari 100.000 wanita Indonesia mengais rizki di negeri bekas jajahan Inggris. Mengapa TKW betah di Hongkong selama bertahun-tahun? Mereka merasa aman dan comfortable bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT). Gaji yang diperoleh cukup besar dan terjamin keselamatan kerja.

Penulis menghadiri acara buka bersama dengan 700 wanita TKW Indonesia di Hongkong pada bulan Oktober 2007, ada kesan unik nampak dari kehidupan para TKW Hongkong. Lontaran kegelisahan mereka terekam agar jadi upaya kritik membangun bagi pengelolaan TKW di Indonesia.

Rasa aman sangat nampak dari wajah ceria TKW Indonesia di Hongkong. TKW itu merasa enjoy bekerja di Hongkong. Kebanyakan mereka betah tinggal bertahun-tahun di negeri itu. Mereka sangat menikmati pekerjaan mereka sebagai pembantu rumah tangga. Pada mulanya, kabar gembira terlontar saat membicaran masalah upah yang mereka terima dari majikan. Umumnya, mereka mendapatkan gaji sekitar 2700 dolar hongkong, atau berkisar 3 juta rupiah setiap bulan. Jumlah yang fantastis ukuran gaji pembantu rumah tangga orang Indonesia. Jika dibanding gaji PRT di Indonesia jauh lebih rendah. Di Indonesia, menjadi pembantu rumah tangga di gaji menurut kepantasan dan kebaikan majikan. Kisaran gaji PRT hanya 300.000,- sampai 500.000,- perbulan. Jumlah itu berbeda tiga kali lipat dengan TKW di Hongkong yang mencapai 3.000.000,- rupiah perbulan. Gaji PRT di Hongkong jauh lebih tinggi. Di Indonesia, tidak ada undang-undang yang mengatur upah minimal bagi PRT. Berbeda dengan di Hongkong, pemberian upah TKW diatur oleh Negara dan ditegakkan oleh aparat hukum. Bagi siapapun orang yang melanggar dari aturan, maka akan di hukum baik pekerja ataupun majikan.

Libur kerja juga diberikan pada TKW sehari selama seminggu. Hari minggu adalah hari libur mereka. Para TKW bebas melakukan apapun kegiatan saat hari minggu. Mereka menikmati libur dengan berbagai aktivitas di luar rumah, kebanyakan para TKW Indonesia berkumpul di taman untuk bertemu dengan teman-teman sesama warga Indonesia. Inilah yang menarik dari solidaritas yang ada di Hongkong. Negara melindungi hak-hak TKW untuk refresing dan beristirahat setelah seminggu bekerja. Sebuah upaya memuliakan TKW. TKW menikmati haknya untuk berlibur. Sementara, di Indonesia tidak ada libur bagi pembantu rumah tangga setiap minggunya, karena memang tidak ada aturan Negara yang melindungi pembantu rumah tangga.

Ketika penulis mulai mendengarkan problem pribadi dan keluarga TKW, sebagian tersingkap demikian suram. TKW mengeluhkan kehidupan mereka yang cerai berai. Mengapa mereka memutuskan untuk memilih pekerjaan menjadi TKW ? Berbagai faktor yang melatarbelakangi mereka sampai ke Hongkong, mulai dari faktor kemiskinan, perceraian, poligami, ditinggal mati oleh suami. Kegagalan pernikahan adalah pemicu utama mereka menjadi TKW. Disatu sisi mereka harus menghidupi anak-anak mereka dan orang tua serta keluarga yang miskin, disisi lain mereka merasa malu akibat gagal dalam perkawinan mereka. Akhirnya memilih untuk lari ke negeri orang mencari kerja agar aman secara ekonomi dan status sosial.

Kemana hasil keringat TKW? Uang hasil mereka bekerja sebagai PRT sebagian besar dikirimkan ke keluarga mereka di tanah air. Uang TKW itu dikirimkan ke rekening suami mereka untuk menghidupi anak-anak dan suami serta orang tuanya. Ironinya, uang tersebut kadang menghadapi masalah. Seperti, kiriman uang tidak sampai ke anak-anak mereka, tetapi diterima oleh suami dan dipergunakan untuk biaya kawin lagi dengan perempuan lain. Kadang juga, uang tersebut digunakan sebagai biaya menikah lagi oleh suaminya di tanah air. Tragis sekali, nasib para wanita yang dikhianati dan didlalimi haknya oleh suami. Sementara wanitanya itu berjuang mengumpulkan rupiah dengan keringat mereka di tempat jauh, berpisah dengan anak-anak, kemudian uangnya digunakan untuk kawin lagi oleh suami. Memang, di Indonesia budaya kawin sirri (tersembunyi) masih marak. Sedemikian gampang laki-laki dan perempuan menikah lagi tanpa memperhatikan status perkawinan mereka. Adanya dalil agama yang memperbolehkan laki-laki beristri sampai empat, menjadi pemicu longgarnya hukum perkawinan poligami.

Menjaga keutuhan perkawinan bagi TKW tidaklah mudah. Jarak jauh dan berpisah dalam keadaan cukup lama bahkan sampai bertahun-tahun, membuat salah satu pasangan mereka tidak sabar. Kadang suaminya kawin lagi, atau si istri menemukan pasangan baru di luar negeri. Bagaimana mengatasi masalah status perkawinan bagi para TKW ? Sebuah dilema bukan …..ketika kesabaran sudah diambang batas, saat suami TKW menikah lagi dengan perempuan lain, kadang resiko cerai mesti dilakukan. Sebuah pilihan yang kadang membuat masgul banyak TKW di Hongkong. Mereka menginginkan agar ada upaya pemerintah untuk memberikan penyuluhan bagi para suami agar setia pada janji perkawinannya. Upaya itu mereka sampaikan langsung kepada Ibu Dra. Nuriyah Abdurrahman Wahid, M.Hum sebagai ketua PUAN Amal Hayati. Mereka ingin para tokoh agama dan masyarakat serta pemerintah memberikan aturan yang ketat bagi suami yang akan menikah lagi sementara istrinya bekerja di luar negeri. Para TKW ingin rumah tangga mereka tetap utuh saat mereka berjuang di luar negeri. Permintaan itu disampaikan oleh wakil dari TKW dan diberikan applause panjang oleh teman-teman TKW. Tepuk tangan itu seperti jeritan yang memekakkan ruangan KJRI Hongkong. Tepuk tangan 700 TKW diiringi harapan mereka. Harapan untuk mempertahankan keutuhan keluarga ditengah jarak yang jauh dan penantian panjang. Ada keinginan menjaga keutuhan rumah tangga dengan cara mereka sendiri, seperti mengirimkan uang setiap bulan ke suami dan anak-anak mereka, menelpon anak-anak dan suami setiap minggu dan beragam cara yang tengah mereka usahakan. Akankah pemerintah kita diam dan menutup mata?

Hiruk pikuk kekerasan yang tengah dialami oleh TKW Indonesia masih banyak lagi, adanya kasus erminal tiga kerap menjadi keluhan sebagian besar TKW saat pulang ke tanah air. Mereka mengeluhkan adanya diskriminasi pada TKW yang harus melalui pintu khusus di bandara Soekarno hatta. Mereka juga mengeluhkan banyaknya pungli yang harus dibayarkan. Mereka ingin menghapuskan terminal tiga. Mereka ingin sejajar dan setara seperti orang lain yang dating dari luar negeri. Banyak lagi harapan mereka yang samara-samar dihembuskan oleh angina malam. Oleh doa-doa mereka ditengah malam, saat mereka tidur jauh dari keluarga, jauh dari negerinya, jauh dari mimpinya. Semoga ada usaha nyata mengatur TKW secara mulia. Amin.


Ditulis oleh: Najlah Naqiyah
Lanjut Bacanya - Memuliakan TKW: Belajar dari Hongkong

Meneladani Hijrah Nabi Ibrahim AS


Pada era yang sudah mengglobal, merantau atau hijrah, hampir menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari. Apalagi bepergian dari satu tempat ke tempat lain saat ini sangatlah mudah. Berbagai sarana transportasi terjangkau bisa didapatkan, sehingga setiap orang bisa melakukan bepergian dengan mudah.
Dalam ajaran Islam, hijrah atau bepergian bukan sesuatu yang dilarang. Bahkan sejak zaman Nabi Adam, hijrah sudah ada. Hijrah atau bepergian bahkan menjadi bagian dari cara Nabi Muhammad SAW untuk melakukan dakwah, dan melakukan pembelaan diri dari ancaman lawan-lawan dalam menyebarkan ajaran Allah SWT.
Nabi Ibrahim AS juga melakukan hijrah, ketika mengembangkan agama Allah, dan membangun keturunan serta kehidupan yang lebih baik. Kemusyrikan yang merajalela di negeri yang dipimpin Raja Namrud, mengharuskan Ibrahim untuk memboyong istrinya ke negeri lain, yang kelak menjadi Tanah Haram, yakni Mekkah Almukarromah, atau Arab Saudi saat ini. Saat itu, Mekkah hanya sebuah wilayah tandus, dan tidak berpenghuni, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan Raja Namrud.
Dalam QS Ibrahim ayat 37, tampak jelas pengorbanan Nabi Ibrahim dalam membangun kehidupan keluarga yang lebih baik, jauh dari kemelaratan dan kemaksiatan. Dalam surat tersebut Nabi Ibrahim berkata ‘’Ya Tuhan kami, seseunguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat…(Ibrahim 14 :37).
Pelaksanaan hijrah Nabi Ibrahim memberikan pelajaran bagi umat Islam untuk tidak pernah patah arang, dalam berusaha memperbaiki kehidupan keluarga. Jika di dalam negeri atau di tempat tinggal seseorang merasa tidak bisa membangun keluarga yang lebih baik, Nabi Ibrahim telah memberi contoh pentingnya seseorang hijrah, berpindah atau merantau ke negeri lain. Alasan hijrah memang bukan hanya soal kehidupan materi yang berlimpah, namun membangun kehidupan yang diridloi Allah.
Dalam mendidik anak, setiap keluarga juga bisa meneladani prinsip hijrah yang dilakukan Nabi Ibrahim. Setiap anak yang lahir adalah suci., sehingga setiap keluarga harus juga menjaga kesucian termasuk melakukan hijrah dalam pengertian yang lebih luas, yakni bukan hanya hijrah secara fisik namun juga mental. Perlu dipahami bahwa apa yang didengar dan dilihat seorang anak akan memberikan pelajaran bagi kehidupannya di kemudian hari. Oleh karena itu, sangat beralasan jika setiap keluarga menjaga pendengaran dan penglihatan anak-anaknya dari pengaruh buruk, yang bisa menyesatkan masa depannya.
Bila anak sudah remaja, perhatikan pergaulannya. Jangan biarkan berdekat-dekatan dengan dunia hiburan malam. Kalau perlu pilihlah pendidikan pesantren, karena pertumbuhan iman dan akhlak membutuhkan lingkungan yang kondusif. Jauhi godaan yang akan menjermuskannya. ‘’…dan jauhilah (berhijrahlah) mereka dengan cara yang baik. (Al Muzamil 73:10).
Jangan sampai orangtua terlambat melakukan hijrah, karena anak dan masa depan keluarga akan bergantung pada kemauan untuk hijrah tersebut. Keberanian Nabi Ibrahim untuk hijrah ke tempat yang tidak didiami orang lain, tentu menjadi teladan bagi umat Islam untuk tidak pantang menyerah dalam memperbaiki kehidupan keluarganya. *
Lanjut Bacanya - Meneladani Hijrah Nabi Ibrahim AS

Manggung Lima Kali Sebulan, Dibayar Rp 1,6 Juta Per Tampil


Di Hongkong, ada grup dance yang seluruh personelnya adalah TKI (tenaga kerja Indonesia) yang merantau di negeri itu. Jadwal manggung mereka pun lumayan. Inilah laporan wartawan Jawa Pos M. HILMI SETIAWAN yang baru datang dari sana.
 SETIAP Minggu, gedung utama Queen Elizabeth Stadium di Hongkong dipadati TKI yang berlibur melepas penat. Gedung tersebut selalu penuh karena kerap menjadi tempat manggung artis-artis Indonesia.
 Minggu lalu (26/12), ketika Jawa Pos berada di sana, giliran Afgan yang menghibur para TKI. Penyanyi berwajah imut itu datang dalam acara peluncuran GoldREX hasil kerja sama Shinetown Telecom dan ATM Bersama.
            Sebelum dihibur bintang utama, ribuan TKI yang memadati gedung utama disuguhi berbagai atraksi pembuka. Misalnya, bela diri, teatrikal, dan dance. Nah, di antara tiga sajian pembuka tersebut, penampilan dance CK Funky Dancer cukup menyita perhatian.
            CK merupakan singkatan Cewek Kreatif. Berbeda dari penampilan pembuka lainnya, personel CK Funky Dancer itu mampu membuat gedung menggema. Riuh tepuk tangan saling bersahutan.
            Jika penampilan lain menyuguhkan seniman-seniman berkulit putih dan bermata sedikit sipit, tidak demikian dengan penampilan CK Funky Dancer. Meski dibalut busana berwarna-warni, rata-rata kulit para personel CK Funky Dancer tampak terlihat lebih legam, cenderung cokelat. Mata mereka bulat.
 Benar. Mereka bukan orang kelahiran Hongkong. Mereka adalah orang asli Indonesia yang mengadu nasib di Hongkong sebagai pembantu rumah tangga. Di sela-sela kesibukan bekerja sebagai pembantu, mereka masih bisa beraktivitas dan berkreasi dengan membentuk grup dance.
 Ketika beraksi, gerakan tarian CK Funky Dancer masih terlihat kaku. Bahkan, terkadang tampak beberapa personel tidak kompak bermain. Tapi, hal itu tidak berpengaruh. Ribuan TKI tetap mengelu-elukan penampilan CK Funky Dancer. Di sinilah kedekatan kebangsaan berada di atas objektivitas penilaian seni tari.
 Kitri Handayani, salah seorang personel CK Funky Dancer, menyatakan sangat puas atas penampilannya hari itu. "Saya puas karena bisa tampil di panggung besar," ungkap TKI asal Ngawi, Jawa Timur, tersebut. Saat menjadi bintang pembuka konser Afgan itu, CK Funky Dancer bermain di panggung berukuran sekitar 10 x 5 meter.
 Lajang yang akrab disapa Unyil tersebut menceritakan, CK Funky Dancer dibentuk pada 26 September 2006. Saat itu, cikal bakal pendirian tidak dilandasi alasan tak banyaknya TKI yang pandai berjoget di Hongkong. Sebaliknya, pendirian CK Funky Dancer merupakan upaya untuk mengentas sebagian TKI yang terjerumus ke dunia kelam kehidupan urban di Hongkong.
 Tanpa malu, Kitri mengungkapkan, sebelum CK Funky Dancer lahir, dirinya menjadi pecandu pil koplo dan sesekali mengonsumsi sabu-sabu. "Minggu kan libur. Nah, itu saat saya beraksi (mengonsumsi narkoba, Red)," tegas perempuan yang menjadi TKI sejak 2004 itu.
 Kitri masih ingat saat dirinya teler karena pengaruh narkoba. Dia sering tidur di kolong-kolong jembatan atau di sela-sela gedung bertingkat. Saat itu, ungkap dia, dirinya menyebut pola hidupnya benar-benar nggilani (menjijikkan).
 Sri Weni, personel CK Funky Dancer lainnya, menjelaskan, selain terjerumus ke narkoba, kehidupan dirinya dan beberapa personel lainnya saat itu tidak bisa dilepaskan dari diskotek serta budaya berbelanja mewah. Dalam sehari, ketika berlibur, perempuan 29 tahun asal Lampung tersebut bisa menghabiskan HKD 300 (sekitar Rp 330 ribu, kurs HKD 1 = Rp 1.100) sampai HKD 500. Padahal saat itu gaji mereka hanya berkisar HKD 2.000 per bulan.
 "Sebenarnya kami ingin berubah," tegas Weni. Tapi, waktu itu dia tidak tahu cara untuk berubah. Untunglah, saat itu pada minggu akhir September 2006, Dea Aprilia muncul dengan gagasan cemerlang.
 Ketika itu, kemunculan TKI asal Malang tersebut benar-benar seperti dewa penyelamat. Aprilia mengumpulkan TKI-TKI di sekitarnya yang sudah terjerumus ke narkoba dan gaya hidup bermewah-mewah. "Saya benar-benar trenyuh," papar Aprilia.
 Dia trenyuh karena melihat saudara-saudaranya sesama TKI sudah lupa dengan tujuan utama mereka di Hongkong. "Di sini kami berangkat untuk mencari uang, tidak menghambur-hamburkan uang," tegas perempuan yang akrab disapa Ipunk tersebut.
 Akhirnya, Aprilia waktu itu mengumpulkan enam TKI yang sering terlihat teler di kolong-kolong jembatan. Di tangan dia, mereka diajak berlatih dance. Awal-awal melatih, Aprilia mendapati kendala yang cukup berat. Bukan karena TKI-TKI yang dikumpulkan tidak bisa nge-dance. Tapi, saat itu mereka masih saja sembunyi-sembunyi mengonsumsi narkoba.
 Akhirnya, Aprilia membuat peraturan ketat. Waktu pagi hingga menjelang malam digunakan untuk berlatih. Dengan demikian, tidak ada kesempatan untuk keluar dan membeli narkoba.
 Dia masih ingat, latihan dance pertama menggunakan latar belakang lagu Tak Ada Logika yang dinyanyikan Agnes Monica. Tidak sampai sebulan berlatih, CK Funky Dancer langsung mendapat job tampil.
 Selain itu, mereka menjadi bintang tamu rutin dalam acara Agustusan (perayaan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus) di Konjen Indonesia di Hongkong. Dalam perjalanannya, saat ini anggota CK Funky Dancer mencapai 30 orang. Seluruhnya perempuan dan TKI.
 Saat ini, setiap manggung, CK Funky Dancer memperoleh lembaran-lembaran uang. Rata-rata setiap manggung dengan membawakan dua tarian, mereka mendapatkan HKD 1.500 (sekitar Rp 1.650.000). "Saya tegaskan, kami tidak memasang tarif," tegas Aprilia.
 Namun, jumlah tersebut murni diberi pihak yang mengundang sebagai tanda apresiasi. Dalam sebulan, ada empat sampai lima order manggung. Selain menambah uang bulanan, hasil manggung itu digunakan membeli busana untuk tampil.
 Selain tampil di konjen dan memenuhi undangan komersial, CK Funky Dancer sering mengikuti ajang perlombaan dance. Mereka tidak canggung ketika harus berhadapan dengan grup dance lokal. Penghargaan yang diraih, antara lain, juara favorit Modern Dancer dari Dragon Star Club pada 2009. Mereka juga menjadi juara lomba dance di Bayanihan Filipina pada 2008.
 Dengan pencapaian tersebut, Aprilia dan personel CK Funky Dancer menyatakan bahwa para TKI tidak perlu menjadi bodoh dengan bekerja sebagai buruh. "Meski bekerja sebagai babu, harus punya keterampilan lain," ungkapnya.
 Dia berharap para TKI yang terjerumus ke lembah narkoba segera berani keluar. Dia kembali mengingatkan, para TKI tidak boleh lupa bahwa di kampung halaman ada keluarga yang menunggu hasil jerih payah mereka bekerja di negeri orang. Di benak Aprilia dan personel CK Funky Dancer masih ada impian untuk kembali ke tanah air dan memulai hidup baru.
 Ketika personel CK Funky Dancer menanggalkan pakaian lucu mereka, suasana di gedung utama semakin bergemuruh. Afgan terlihat energik menyapa para TKI yang bisa jadi rindu dengan Indonesia. Sesekali penyanyi yang khas dengan lesung pipinya itu turun panggung dan menyapa TKI yang memadati tribun. 

sumber jawapost
Lanjut Bacanya - Manggung Lima Kali Sebulan, Dibayar Rp 1,6 Juta Per Tampil

Senin, 21 Maret 2011

kenapa bisa?????

BAGAIMANA SEANDAINYA CALON PENDAMPING ANDA SEORANG LESBIAN..???
Berikut cuplikan kehidupan TKW kita yang berprefesi sebagai lesbi sekaligus komentar plus minusx.....

Tren Lesbi TKW; Lebih Macho dari Lelaki 
25 September 2007 | Ada 366 Komentar | General, Manusia 
Beberapa tahun terakhir, tren percintaan sesama jenis di kalangan tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia di Hong Kong semakin memprihatinkan. Dalam perjalanan ke negeri bekas koloni Inggris itu tempo hari, saya sempat tercengang menyaksikan bagaimana komunitas TKW yang menjadi lesbian bahkan sudah tanpa sungkan bermesraan di tempat terbuka. 



Di tengah lalu lintas padat di Pennington Street, kawasan Causeway Bay Hong Kong, sepasang anak muda tampak berjalan mesra sambil saling merangkul pundak. Bercelana jins model belel dan sobek-sobek di bagian lutut, dipadu baju kaos longgar tanpa lengan, mereka seolah tak hirau dengan suasana sekitar. 

Penampilan keduanya unik. Rambut pendek disemir pirang, dengan potongan asimetris khas harajuku, berjalan gagah dengan macam-macam asesori di tubuh, dari kalung rantai warna silver ukuran besar, ikat pinggang bermotif ramai, headset dari gadget pemutar musik, sampai hidung yang bertindik dan sedikit tato di pergelangan. Sebenarnya tak ada yang aneh dengan gaya pop semacam itu, kecuali dua hal; dua-duanya perempuan, dan dua-duanya TKW!

Praktik hubungan sesama perempuan di kalangan TKW Indonesia di Hong Kong memang semakin menjadi tren. Para pelakunya bahkan sudah sangat terbuka memperlihatkan kemesraan. “Kami sudah pacaran 2 tahun,” kata Yuniarti, 26 tahun, seorang TKW asal Blitar, Jawa Timur. Ia lantas bergayut mesra di lengan Indri, 28 tahun, wanita bergaya laki yang disebutnya pacar itu.

Yuniarti dan Indri tidak sendiri. Ada banyak pasangan TKW lainnya yang tanpa malu mengaku berpacaran. Beberapa di antaranya bahkan disebut-sebut menikah, meski hanya dalam bentuk pengucapan komitmen di antara sesama komunitas lesbian. “Tapi kami nggak mau disebut lesbian. Sepertinya kok direndahkan begitu,” kata Yuniarti.

Tenaga kerja Indonesia di Hong Kong memang didominasi wanita. Data di KJRI Hong Kong menyebut jumlahnya mencapai 130 ribu orang, dengan mayoritas pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga. Dengan jumlah sebanyak itu, TKW Indonesia bisa saling berinteraksi karena mereka dapat jatah libur kerja sepekan sekali setiap hari Minggu. Biasanya, saat libur itu, para TKW berkumpul di Victoria Park, sebuah taman luas di kawasan Causeway Bay.

Di Victoria Park inilah kita bisa menyaksikan bermacam-macam gaya TKW Indonesia, dari yang masih tetap ndeso sampai yang nge-pop. “Saya juga bingung, anak-anak itu waktu di kampung sekolahnya di pesantren. Sampai di Hong Kong berubah drastis seperti ini,” kata H Mochamad Nurali, pemilik Warung Malang di Pennington Street yang jadi tempat ngumpul para TKW setiap akhir pekan.

Nurali mengakui, tren lesbian di kalangan TKW Indonesia di Hong Kong sudah jadi rahasia umum. Siapapun mengetahui dan mencoba memaklumi hal itu. Ia menduga ini bermula dari pengaruh gaya hidup tenaga kerja asal Filipina yang lebih dulu membawa “virus” cinta sesama itu. “Banyak yang tadinya cuma ikut-ikutan, akhirnya malah keterusan,” kata Nurali.

Di jalan-jalan kawasan Causeway Bay, yang boleh dibilang jadi “kampung Indonesia” setiap hari Minggu karena TKW kita memang terkonsentrasi di kawasan ini, wanita-wanita bergaya pria tampak di mana-mana. Ada yang jalan sendiri, berkelompok, dan lebih banyak lagi yang berpasang-pasangan.

Mereka memotong rambut menjadi pendek, berbaju t-shirt pria, berjalan dengan lenggang kaki khas laki-laki (dengan bahu sedikit terangkat dan langkah panjang), dan merokok. Benar-benar jauh dari kesan feminin. “Malah banyak yang gayanya lebih macho dari laki-laki,” kata Yuniarti, yang mengaku para majikan di Hong Kong tak terlalu peduli dengan gaya PRT mereka, sehingga TKW bisa bebas berekspresi.

Di Victoria Park, tempat yang mirip ajang reuni para TKW setiap Minggu, aksi penuh gaya itu malah seperti sebuah lomba. Wanita-wanita bergaya pria bertanding macho. Wajah mereka tak dihias bedak, apalagi lipstik. Namun, bergaya semaskulin apapun, mereka tetap ketahuan sebagai wanita tulen ketika bicara. Ketahuan juga sebagai orang kampung dari logatnya. “Kalau pas pulang kampung ke desa ya ganti penampilan. Rambut dipanjangin dulu, nggak berani pulang gini,” kata Hartati, seorang TKW asal Tegal, Jawa Tengah. (bersambung)


sumber ary chandra
Lanjut Bacanya - kenapa bisa?????

Di Balik Gemerlap Hong Kong dan Pengaruhnya pada TKI/BMI 1





Gemerlap Hong Kong
Gemerlap Hong Kong
Tak dapat disangkal bahwa Hong Kong menjadiimpian bagi para calon buruh migran/tkw baik dari Indonesia, Philipina , Thailand maupun Nepal. Saat ini BMI  (Buruh Migran Indonesia) menduduki peringkat paling tinggi sebagai buruh migran di Hong Kong. Di tempat kedua adalah Philipina , sementara lainnya adalah dari Nepal maupunThailand. Hal ini disebabkan Hong Kong memiliki standar gaji yang lebih tinggi dari negara-negara lain ,yaitu HK $ 3580 atau sekitar 6 juta rupiah lebih, serta memiliki aturan-aturan yang lebih melindungi kepada para buruh migrannya. Walau hal tersebut belum mampu memenuhi semua tuntutan –tuntutan dari para buruh migran terutama BMI , namun pada dasarnya pemerintah Hong Kongmempunyai perhatian yang khusus kepada kaum minoritas dan buruh.
BMI saat sholai Ied di Victoria Park
BMI saat sholai Ied di Victoria Park
Kehidupan Hong Kong yang identik dengan segala kebebasan ternyata banyak membawa pengaruh bagi para buruh migran termasuk BMI. Tak hanya pola pikir yang bisa berubah namun gaya hidup pun menjadi berubah. Ada berbagai dampak yang terjadi baik dari sisi negatif maupun sisi positifnya.Bagi yang dibekali dengan keyakinan dan iman yang kuat , bisa membawa diri dari segala pengaruh buruk. Tapi bagi yang lemah keyakinannya , tidak sedikit pula yang terjerumus dalam arus budaya modern Hong Kong yang bebas. Misalnya free sex, lesbianisme, atau terjebak dalam pengaruh minuman keras ,dsb.
BMI di Victoria Park
BMI di Victoria Park saat liburan
Banyak alasan yang menjadikan mereka berubah drastis. Ada yang kecewa dengan kekasih atausuaminya di rumah, stress menghadapi tekanandari keluarga yang selalu minta kiriman uang namun tak ada wujudnya di rumah, persoalan dengan majikan/pekerjaannya,dsb. Ketidak mampuan menerima kenyataanmenyebabkan mereka lari pada hal-hal yang dirasakannya mampu membuatnya bahagia, dan melupakan beban derita. Padahal semua itu hanya semu , namun mereka tak menyadarinya. Yang awalnya datang ke Hong Kong sebagai gadis lugu atau wanita alim, karena pengaruh lingkungan pergaulan bisa merubah menjadi sosok yang berbeda baik perilaku maupun penampilannya.
BMI mengikuti Training di GITC
BMI mengikuti Training di GITC
Sementara itu banyak juga yang pandai memanfaatkan segala fasilitas dan kebebasan di Hong Kong untuk mewujudkan cita-cita mereka. Meski memiliki masalah yang sama, mereka mampu memilah dan mengendalikan dirinya. Bergabung dalam aktivitas yang positif sebagai bentuk pelarian dari kesedihan, bisa membuatsemangat baru dalam hidup mereka. Ada yang aktif dalam organisasi-organisasi sosial, kegiatankeagamaan, kesenian, ketrampilan maupun pendidikan. Ada juga yang mencari kesibukan dengan mencari kerja tambahan yang disebut :part time atau berdagang . Untuk part time dan berdagang ini sebetulnya larangan bagi buruh migran, tetapi bagi yang pandai mencari peluang semua bisa diatasi. Meski harus kucing-kucingan dengan polisi dan petugas imigrasi, nyatanya kegiatan ini tetap berlangsung hingga sekarang.
BMI mengikuti kursus komputer di CA
BMI mengikuti kursus komputer di CA
Dibalik kebebasan Hong Kong dengan segala gemerlapnya yang bisa dinikmati para buruh, disisi lain ada juga beberapa BMI yang tak bisa menikmati semua itu. Mereka mendapat perlakuan yang tak adil, gaji di bawah standar serta tidak mendapatkan hak libur mereka tanpa uang pengganti. Mereka tidak berkutik karena telah menanda- tangani kontrak yang dibuat oleh PT mereka. Tidak berani mengadu karena di ancam majikan atau agency mereka, dan terkadang disertai penyiksaan pula. Beruntung jika mereka berani melaporkan pada polisi atau imigrasi , maka majikan dan agency akan dituntut ke pengadilan.
Sayangnya tidak semua BMI memiliki keberanian. Disaat menerima ketidak adilan , mereka hanya diam dan pasrah dengan alasan takut PT atau agency, karena mereka dianggap belum berpengalaman. Sebenarnya itu semua adalah permainan dari pihak PJTKI/PT dengan agency untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Akibatnya BMI dinilai rendah oleh orang- orang Hong Kong dan dianggap mudah dibodohi, meski dibayar separuh diam saja. Padahal pemerintah Hong Kong telah menetapkan gaji standar tersebut di atas. Jadi siapa sebenarnya yang menghancurkan citra BMI/TKI ? Dan kenapa BMI begitu penakut ,sehingga tidak berani membela haknya?
Masih banyak permasalahan yang dihadapi BMI baik yang di Hong Kong mupun yang bekerja di Negara-negara lainnya. Berbagai aksi dan tuntutan telah dilakukan pada pihak yang berwenang, namun nyatanya begitu lambat penanganannya. Terlepas dari gaya hidup BMI yang berubah maupun yang tetap sederhana, mereka semua telah berjasa bagi devisa Negara. Sepantasnyalah pemerintah berupaya meningkatkan mutu dan kualitas tenaga kerjanya, bukan hanya meningkatkan kuantitasnya. Apalah artinya meng ekspor tenaga kerja sebanyak-banyaknya jika dihargai rendah? Permasalahan utama masih ada di dalam negeri, mulai dari skill calon TKI, kejujuran PJTKI, asuransi untuk TKI, penanganan administrasi yang benar, hingga pemberangkatan dan kepulangan TKI yang aman dari pungli atau sejenisnya. Semoga ini bisa jadi bahan pertimbangan dinas-dinas terkait urusan TKI, dan bisa jadi gambaran bagi calon-calon TKI.
Lanjut Bacanya - Di Balik Gemerlap Hong Kong dan Pengaruhnya pada TKI/BMI 1

Menyusuri DUGEM di Wan Chai Hongkong




Menyusuri kompleks dugem di Wan Chai Hongkong

Kawasan Dugem ; dunia gemerlap yang terletak di distric Wan Chai ini sudah tidak asing lagi bagi TKI atau BMI (Buruh Migran Indonesia) di Hongkong. Uniknya pada beberapa dugem yang ada mereka sengaja di khususkan untuk TKI yang mayoritas adalah perempuan. Dugem-dugem tersebut mempunyai ciri khas sendiri untuk menarik dan menservice para pelanggannya.“burung akan selalu terbang dengan burung yang bersayap sama” dengan mengetahui kesamaan tersebut, mereka akan dengan mudah mengetahui dugem mana yang cocok untuk komunitas mereka.
Senja mulai merambat mendekati malam, lampu –lampu jalannan  sedari tadi setia menerangi menambah keindahan kota Wancahi yang syahdu.
Setelah keluar dari MTR Wan Chai, di sepanjang Lockhart road yang terbentang dari Causeway Bayhingga Wan Chai  terdapat banyak dugem-dugem tersebut.
Agak ragu dan gemetar saat memasuki dugem pertama yang Posmo jumpai. Dengan dadanan ala kadarnya seperti anak tomboy nan seksi dengan leluasa bisa masuk ke arena Galaxy, Suara musik hinggar bingar memekakan telinga. Setelah memutar dan mengambil duduk di sudut ruangan. Bersebelahan dengan pasangan lesbi yang tengah bermasyuk ria, ada juga pasangan lain yang sedang teller entah karena minuman berakohol ataupun memang karena sedang memanjat gunung. Dengan mengikuti hentakan musik, Posmo berjalan kembali memutari ruangan, tiba-tiba seorang gadis manis ndeplok dan memeluk dari belakang, ada perasaan kaget dan takut juga saat mencoba melepaskan diri dari pelukan gadis itu, seorang tomboy melotot mendekati, dengan tersenyum semanis mungkin perlahan menjauh dari pasangan tersebut.

Kemudian langkah menuju pub Laguna, dugem ini juga terkenal dengan banyaknya BMI yang bermain sekedar menghilangkan strees setelah 6 hari bekerja ataupun memang sengaja mencari pasangan, untuk menambah penghasilan. Masih dengan dandanan seksi, memberanikan diri masuk, di pintu yang di jaga oleh beberapa bodyguard yang bertubuh kekar, membuat nyali mlengkeret. Dengan membayar HKD 20 untuk penitipan tas, Posmo kembali menebar pesona dengan hati – hati mengamati keadaan sekeliling. Irama musik yang keras memacu gerakan tubuh-tubuh seksi berbalutkan busana yang belum jadi semakin erotis, dari gaya ngebornya Inul sampai Anita Bahar, tak ketinggalan ala Dewi persik apalagi seronoknya Maria Eva. Sementara di bagian sisi lain beberapa pasangan berciuman mesra saling meraba. Dari sudut mata, Posmo merasa ada yang mengkutitnya, namun tetap mencoba untuk tenang, maklum sebagai pengunjung baru. sekitar 10 menit berkeliling, Posmo bermaksud keluar dari ruangan itu, tetapi langkah terhenti oleh bodyguard yang meminta no telpon sambil colak-calek. Ingin memaki tapi hanya di tahan, karena sudah menjadi resiko. Akhirnya dengan berbagai alasan bisa lepas dari tempat itu.
Malam semakin larut, tujuan berikutnya Diskotic Fenwick. Ditempat ini agak sedikit berbeda, ada tempat yang di khususkan untuk berdisco di tengah ruangan menghadap panggung dengan iringanlive music. Karena ke asyikan melihat kelihaian yang bergoyang, tanpa di sadari seorang laki-laki bule mendekat dan mengajak untuk berdisco, agak kikuk mengikuti keras iramanya. Hanya beberapa saat kemudian keluar lagi menuju Makati yang suasananya tak jauh berbeda dengan dogem yang lain.

Suasana di Makati lebih hingar, cewek seksi dan tomboy ada disana, berjoged ria, bercanda, sepuasnya menikmati semua suguhan yang mengasyikan. Posmo agak kesulitan berjalan di antara tubuh-tubuh yang menggeliat mengikuti hentakan musiknya, asap rokok mengepul disana sini bercampur dengan baunya minuman.
Pada kesempatan yang lain, dengan mengambil posisi di pojok sebuah Café dekat perempatan kawasan dogem, dengan di temani segelas orange juice. Dua orang gadis seksi dan cantik menghampiri posmo yang tengah menunggunya. Sebut saja Indi (36) dan Dahlia (24). Dari kedua gadis itu kemudian posmo mendapat banyak cerita tentang pengalaman mereka di dunia gemerlap Distric Wan Chai.
Indi mengaku sudah 15 tahun bergelut di dunia Wan Chai. Selama itu ia merasa enjoy menikmatinya. Bibir mungilnya selalu menebarkan senyum dan menyapa orang-orang bule yang lewat, beberapa di antara mereka memberikan ciuman pada dua orang gadis itu.
“dengan mengenal mereka aku merasa ikut gaya pikirku kayak mereka, modern dan tidak kolot, otak mereka jenius, Karena mereka para usahawan dan pembisnis” celotehnya.
Indi juga mengatakan kalau hubungan dengan majikan juga baik-baik saja, walau majikan mengetahui kegiatan hari liburnya, “mereka don’t care, yang penting waktunya kerja ya kerja, waktunya libur ya terserah aku, jam liburku juga tidak dibatasi, aku mau pulang pagi juga ga papa lain dengan Dahlia jam 9 harus sudah sampai rumah seperti teman-teman yang lain” imbuhnya.

Umumnya kawasan dugem bila hari minggu mulai sepi mendekati jam 9 malam, karena umumnya para pekerja migrant terutama dari Indonesia harus pulang ke rumah majikan sebelum jam 9 malam. Kalaupun masih ada BMI yang berkeliaran di atas jam itu biasanya mereka adalah para overstay. Lain dengan yang berasal dari Negara lain seperi Philipina, karena mereka sengaja datang ke Hongkong untuk menghibur, dan mereka terkoodinir dengan rapi. Adapula yang datang dari Indonesiadengan Visa turis tetapi masih dapat di hitung dengan jari.

Disinggung dengan masalah kesehatan, Indi mengatakan bagi teman-teman yang sering main ke Wan Chai umumnya kesehatan mereka terjamin. Mereke rutin chek-up kesehatan ke dokter specialist. “ bule-bule itu kan gak mau punya cewek kotor, harus bersih dan terjamin” tuturnya

Menurut mereke gonta-ganti pasangan, putus cinta adalah hal lumrah, karena mereka paham betul bahwa dunia yang mereka geluti hanya untuk mencari hiburan ”just fun” tambah Dahlia yang memang sewaktu di Indonesia sudah sering malang melintang di dunia hiburan. Namun tidak bagi Indi selama beberapa tahun terakhir tidak pernah berganti pasangan.

Walau dengan keadaan sekarang yang menurutnya ”kurang baik” ia tetap bersyukur karena selama ini ia tidak terpengaruh terhadap pemakaian obat-obat terlarang, “ jangan sampai aku jadi pemakai obat-obat begituan, tapi kalau minum sampai teller ya enjoy saja, buat kesenangan, pingin berhenti sih… tapi entah kapan, karena seneng sih”
“aku lebih kasihan sama anak-anak ABG yang baru datang ke Hongkong, mereka masih bau kencur, tapi sudah mengenal dunia begini, ini lebih berbahaya, tidak bisa mengontrol diri, uang habis buat beli obat, sampai rela hutang ke bank gara-gara untuk mendapatkan satu biji pil setan” ungkapnya panjang lebar.

Setelah dirasa sudah cukup lama ngobrol, Posmo meminta mereka untuk mengantarkan ke beberapa dugem yang belum di kunjungi yaitu Boracay dan the Old China hand, ditempat ini suasananya hampir sama dengan Galaxy, di pelataran banyak BMI berusia ABG duduk-duduk seenaknya. Model potongn rambut bermacam-macam pun dengan warna rambutnya. Sebagian dari mereka dalam keadaan mabuk dan ada yang sedang kecanduan obat. Posmo segera menyingkir dari tempat itu kemudian pamit untuk meneruskan perjalanan.

Dalam perjalanan menuju Causeway Bay, kebetulan sejalan dengan BMI pasangan lesbi, saat di Tanya kenapa sih mereka suka sekali menghabiskan hari libur di Wan Chai “ ya kan kita perlu cari hiburan biar tidak strees…” dari mulutnya tercium bau menyengak minuman keras. Mereka juga mengakui kalau mereka pemakai obat.
Lanjut Bacanya - Menyusuri DUGEM di Wan Chai Hongkong

Di Balik Gemerlap Hong Kong dan Pengaruhnya pada TKI/BMI 2

Aksi BMI Hong Kong menuntut haknya
Aksi BMI Hong Kong menuntut haknya
Meski jumlah BMI menduduki peringkat teratas di Hong Kong, namun hal tersebut bukanlah prestasi yang membanggakan. Bertambahnya jumlah angka tidak menjamin kesejahteraan BMI di LN. Apalah artinya bertambahnya kuantitas jika tidak diimbangidengan kualitas dan mutu yang baik dari tenaga kerja yang ada. Sementara itu pemerintah berusaha menambah jumlah ekspor Pebruari 2010TKI nya untuk tahun 2010 ditargetkan 500.000 jiwa berangkat ke luar negeri.(Dikutip dari :Tabloid Berita Indonesia, edisi 80,). Tetapi apakah pemerintah mengetahui bagaimana situasi dan kondisi sebagian warganya di Hong Kong atau negara-negara lain? Ataukah mereka hanya mendengar laporan yang baik-baik saja dan” Asal Bapak Senang Saja”?
Hong Kong yang terkenal sebagai negara maju dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebebasan HAM, ternyata masih belum mampu melindungi hak-hak pekerja yang ada secara menyeluruh. Masih ada diskriminasi yang diterima oleh sebagian BMI. Terbukti masih banyaknya berbagai kasus yang dihadapi BMI, mulai dari kasus underpayment, pelecehan seksual, penganiayaan , maupun tindakan majikan yang dengan sewenang-wenang menghentikan kontrak kerja setiap saat mereka suka. Akibatnya BMI juga yang dirugikan karena mereka harus mencari majikan baru dan harus mengalami potongan gaji lagi. Tak ada pilihan yang lebih baik karena mereka harus menentukan untuk pergi ke Macau sambil mencari majikan baru atau pulang kembali ke Indonesia dengan tangan hampa. Hal ini disebabkan masa berlaku visa mereka hanya 2 minggu setelah pemutusan kontrak kerja. Bila tidak segera pergi maka pihak imigrasi akan menangkap mereka dan sulit untuk mendapatkan majikan baru lagi.
Tidak sedikit kejadian BMI mengalami interminit pada saat mereka baru bekerja beberapa bulan atau beberapa minggu. Bahkan ada pula yang diinterminit saat baru bekerja 2 hari. Sungguh menyedihkan!Masih dikatakan beruntung bila baru beberapa hari atau beberapa minggu diinterminit, yang lebih parah adalah disaat mereka bekerja 7 bulan lalu diinterminit. Semestinya pada bulan ke 8 mereka baru berhak menerima gaji penuh, tetapi karena mengalami interminit, terpaksa mereka harus mencari majikan baru dan mendapat potongan gaji lagi selama 3-4 bulan. Dapat dibayangkan betapa berat beban yang dipikulnya, sementara keluarga di rumah kadang tidak mengerti dengan kondisi yang sebenarnya. Bekerja hanya untuk menghidupi agen yang memotong HK $ 3000x 7 bulan, lalu dipotong lagi dan lagi. Hal inilah yang sering jadi bahan tuntutan BMI baik melalui surat resmi ataupun aksi-aksi demonstrasi.
Budaya Klenik Yang Kerap Jadi Masalah BMI
Berdo'a atau percaya pada klenik?
Berdo'a atau percaya pada klenik?
Ketakutan para BMI menghadapi ancaman interminitterkadang membuat mereka mencari jalan pintas dengan menggunakan cara yang tidak masuk akal,yaitu dengan memasukkan sesuatu ke dalam makanan majikan mereka seperti air kencing atau (maaf) darah haidnya. Seperti yang dimuat Tabloid Suara edisi 132 ( Pebruari 2010), tentang seorang BMI asal Jawa Tengah diajikan ke pengadilan diEastern Magistrate’s Court-Hong Kong karena mencampur air kencing ke dalam rebusan air minum.
Ini bukan yang pertama kalinya terjadi karena kerap kali BMI melakukan hal semacam itu, dengan alasan agar di sayang majikan dan tidak di interminit. Beberapa bulan yang lalu juga dilakukan oleh BMI asal Jawa Timur dengan mencampurkan darah haid ke dalam sup yang dimasak untuk majikannya. Mereka diajukan ke meja hijau dengan dakwaan menggunakan racun atau bahan berbahaya untuk melukai majikannya.
Semestinya hal ini juga menjadi keprihatinan pemerintah / PJTKI agar calon TKI dibekali dengan pendidikan iman yang kuat disamping pendidikan bahasa dan ketrampilan. Seperti yang diungkapkan oleh Christina, Staff pengajar dari Christian Action, “Calon tenaga kerja seharusnya mendapat pendidikan yang imbangporsinya, yaitu bahasa 30%, ketrampilan 40% dan pendidikan mental 30%. Yang mana pendidikanmental ini meliputi agama/keyakinan, kepercayaan pada diri sendiri, kesiapan dan kemampuan dalam menghadapi budaya yang berbeda.”
Para calon tenaga kerja juga harus dibekali dengan keberanian untuk membela dirinya jika terjadi hal-hal buruk yang menimpanya, bukannya malah dikebiri dan ditakut-takuti. Akibatnya mereka yang menerima ketidak adilan sesampai di Negara tujuan, tidak tahu harus bagaimana lalu mereka mendapat informasi yang salah sehingga mereka malah melakukan hal-hal yang bertentangan hukum.
Penilaian Orang Hong Kong Pada BMI
Kasus underpayment atau gaji di bawah standar yang masih di alami oleh sebagian kecil BMI, biasanya memang ulah agency dan PJTKI. Seperti yang diceritakan oleh Mrs Tang Loi, ibu dari majikan saya, bahwa dia pernah ditawari oleh temannya untuk mengambil pembantu dari Indonesia, yang bisa dibayarHK$ 2000 dan tidak terlalu merepotkan jika sewaktu-waktu tidak suka bisa dihentikan lalu ambil yang baru lagi. Menurut Mrs Tang Loi, itu banyak dilakukan oleh teman-temanya karena mengambil pembantu dari Indonesia sangat mudah dan murah. Beda jika mereka ambil dari Philipina, harus tetap mengikuti prosedur yang berlaku karena pemerintah Philipina tidak mengijinkan TKWnya diperlakukan seenaknya.
Orang-orang Hong Kong menilai buruh migran asal Indonesia rajin, cekatan, telaten, sabar menghadapi orang tua dan pandai berbahasa Cantonese.Selain itu mereka juga penurut, nrimo dan pasrah sehinggabisa dibodohi dengan mudah. Lantas apakah karena itu kita bangga jika jumlah BMI di Hong Kong semakin bertambah?
Hanya dengan kesadaran pihak pemerintah agar mampu bertindak tegas pada PJTKI yang masih membiarkan TKWnya diperlakukan tidak adil, maka lambat laun citra BMI bisa terangkat dan mempunyai nilai yang lebih di mata negara-negara lain. Semoga kesadaran itu tak hanya dimiliki oleh pemerintah dan PJTKI, tetapi juga ditanamkan pada calon TKI sehingga saat mereka diberangkatkan punya rasa percaya diri yang kuat serta siap menghadapi segala macam tantangan. Yakin akan kemampuan kerja yang dimiliki akan membantu BMI menjadi manusia-manusia yang tangguh di tengah perjuangan mereka. Tetap menjaga adat budaya asalnya dan bisa beradaptasi dengan budaya yang ditempati tanpa harus terpengaruh oleh pengaruh buruknya. Semoga BMI akan jadi pejuang sejati…
Lanjut Bacanya - Di Balik Gemerlap Hong Kong dan Pengaruhnya pada TKI/BMI 2

etika bangun dan tidur

Berintrospeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuhasabah (berintrospeksi diri) sesaat sebelum tidur, mengevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji kepada Allah Subhanahu wata'ala  dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon ampunan-Nya, kembali dan bertobat kepada-Nya.

Tidur dini, berdasarkan hadits yang bersumber dari `Aisyah Radhiallahu'anha "Bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam tidur pada awal malam dan bangun pada pengujung malam, lalu beliau melakukan shalat".(Muttafaq `alaih)

Disunnatkan berwudhu' sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan. Al-Bara' bin `Azib Radhiallahu'anhu menuturkan : Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apabila kamu akan tidur, maka berwudlu'lah sebagaimana wudlu' untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan miring ke sebelah kanan..." Dan tidak mengapa berbalik kesebelah kiri nantinya.

Disunnatkan pula mengibaskan sperei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadits Abu Hurairah Radhiallahu'anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Apabila seorang dari kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengirapkan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya..." Di dalam satu riwayat dikatakan: "tiga kali". (Muttafaq `alaih).

Makruh tidur tengkurap. Abu Dzar Radhiallahu'anhu menuturkan :"Nabi Shallallahu'alaihi wasallam pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi Shallallahu'alaihi wasallam membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda :"Wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adalah cara berbaringnya penghuni neraka". (H.R. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Makruh tidur di atas dak terbuka, karena di dalam hadits yang bersumber dari `Ali bin Syaiban disebutkan bahwasanya Nabi Shallallahu'alaihi wasallam telah bersabda: "Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya". (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad, dan dinilai shahih oleh Al-Albani).

Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir ra diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam telah bersabda: "Padamkanlah lampu di malam hari apa bila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman". (Muttafaq'alaih).

Membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, Surah Al-Ikhlas dan Al-Mu`awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas), karena banyak hadits-hadits shahih yang menganjurkan hal tersebut.

Membaca do`a-do`a dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam, seperti : Allaahumma qinii yauma tab'atsu 'ibaadaka

"Ya Allah, peliharalah aku dari adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-hamba-Mu". Dibaca tiga kali.(HR. Abu Dawud dan di hasankan oleh Al Albani)
Dan membaca: Bismika Allahumma Amuutu Wa ahya
" Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup." (HR. Al Bukhari)

Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka disunnatkan (dianjurkan) berdo`a dengan do`a berikut ini :
" A'uudzu bikalimaatillaahit taammati min ghadhabihi Wa syarri 'ibaadihi, wa min hamazaatisy syayaathiini wa an yahdhuruuna."
Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murka-Nya, kejahatan hamba-hamba-Nya, dari gangguan syetan dan kehadiran mereka kepadaku". (HR. Abu Dawud dan dihasankan oleh Al Albani)

Hendaknya apabila bangun tidur membaca :
"Alhamdu Lillahilladzii Ahyaanaa ba'da maa Amaatanaa wa ilaihinnusyuuru"
"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikan-Nya, dan kepada-Nya lah kami dikembalikan." (HR. Al-Bukhari)

[Taken From Kitab "Etika Kehidupan Muslim Sehari-hari" By : Al-Qismu Al-Ilmi-Dar Al-Wathan]
Lanjut Bacanya - etika bangun dan tidur