http://i55.tinypic.com/1262osp.jpg bahasa madura

ADI AGEN RESMI CMP

ADI AGEN RESMI CMP

Rabu, 06 April 2011

bahasa madura

Kalimat pembukanya tertulis:"Bit asma epon Alla se Maa Mora tor Ase". Ternyata setelah hampir 66 tahun mengenal bahasa Madura sebagai bahasa Ibu, saya baru tahu kalau kata "bit" ini berarti "dengan", sedang saya tahunya adalah bi'. Selama ini saya pikir kata bi' berasal dari pengaruh bahasa Arab, dengan adanya kata bit maka kemungkinan pengaruh bahasa Inggris pun bisa saja yaitu dari kata "with".
Memang kamus ini merupakan khazanah yang memuat sebanyak mungkin perbendaharaan kata bahasa Madura,yang secara ideal sangat banyak jumlahnya, seperti diakui penulisnya. Penulisan kamus ini memakai “Ejaan Bahasa Madura Tepat Ucap”(EMTU) yang merujuk pada sebuah makalah yang ditulis oleh Muhammad Irsyad di Bangkalan pada tahun 1988 yaitu, “Melacak Ejaan Bahasa Madura Sesuai Dengan Lisan Ibu”. Ejaan ini kurang lebih sama dengan Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan tahun 2004, yang dihasilkan oleh Balai Bahasa Surabaya. Perbedaannya, pada EMTU untuk konsonan /d/dh/t/ yang bertanda titik dibawah huruf, pada ejaan EYD 2004 menjadi tanpa tanda titik, seperti :dada,dhajung,bhate (=dada,dayung,untung).
Para ahli bahasa dan para peneliti bahasa Madura mengambil suatu kesimpulan yang berbeda, antara lain mengatakan bahasa Madura termasuk dalam bahasa Melayu-Polynesia.
Menurut Salzner dalam bukunya Aprachenatlas des Indopazifischen Raumes (Wiesbaden,1960), bahasa Madura serumpun dengan bahasa-bahasa Austronesia , yang termasuk pula bahasa Madagaskar, Formosa,Philipina,Jawa,Nusa Tenggara, Maluku,Kalimantan,Sulawesi,Sunda dan bahasa Melayu di Malaka.
Penutur bahasa Madura merupakan yang terbanyak keempat dari 726 bahasa daerah di Indonesia setelah bahasa Indonesia, Jawa dan Sunda.

Bahasa Madura memiliki beberapa ciri atau keunikan tertentu yang tidak ada pada bahasa-bahasa daerah lainnya termasuk bahasa Indonesia sendiri. Sungguh sangat disayangkan sebagian ahli bahasa Madura maupun orang Madura sendiri tidak pernah mempermasalahkannya.Salah satu keunikannya adanya fonem-fonem Madura yang beraspirat atau pengucapan dengan dihembuskan seperti:bh,dh,gh, dan jh. Dalam hal ini mengapa keunikan bahasa Madura ini justru dihilangkan dalam Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan ? Padahal fonem-fonem ini bisa dijadikan sebagai pembeda makna.
Sebagai suatu bahasa, bahasa Madura mempunyai cirri-ciri khas baik dalam bidang fonologi (bunyi bahasa), morfologi (bentuk), maupun sintaksisnya (tata/susunan kata atau kalimat).
Keunikan bahasa Madura anatara lain :
1.-Tidak mengenal kata ganti orang ketiga;
2.-Mempunyai fonem-fonem beraspirat dan tanaspirat
Tanaspirat : baba (=bawah) Aspirat : bhabang (=bawang)
Fonem beraspirat disebut konsonan berra’ antep., sedangkan yang tanaspirat disebut berra’ alos atau ambar gherrungan.
Hanya pada bahasa Madura saja yang mempunyai fonem beraspirat. 
3.-Mempunyai fungsi morfem “Tang” atau “Sang”
Bahasa Madura “asli” yang belum terpengaruh bahasa lain,sebagai penanda milik (possessive pronoun) orang pertama dalam tingkat bahasa umum “enja’-iya”, dipakai istilah “tang” atau “sang”.
Contoh: tang buku (=buku saya) bukan : bukuna sengko’.
4.- Mempunyai fungsi morfem (--a).
Untuk menyatakan kata kerja bentuk future “akan”, menggunakan sufiks (--a)
Contoh: Sengko’ abinea (=saya akan beristri); Sengko’ burua (=saya akan lari)
5.-Mempunyai fungsi prefiks (e--).
Kalimat pasif bahasa Madura mudah diketahui dengan dipakainya prefiks (e-) pada kata kerjanya, baik pelakunya orang pertama, kedua atupun ketiga.
Contoh: Areya se ekaterroe bi’ sengko’ (= Ini yang diinginkan saya).

Berbicara tentang ejaan bahasa Madura, berbagai tanggapan muncul dikalangan ahli bahasa Madura ataupun dari sekelompok orang yang hanya bisa memaksakan kehendaknya sedang pengetahuan tentang bahasa Maduranya miskin sekali.Quo vadis, ejaan Madura?Ada yang berpendapat kalau kita memakai tambahan symbol bunyi, seperti titik bawah,huruf a bersinkop dan aksen miring ke kiri, tambahan huruf h,dll, itu berarti tidak hemat. Beberapa pendapat lainnya juga dipaparkan dalam buku kamus ini, namun menurut pendapat beberapa pakar bahasa Madura dan pendapat penulis buku kamus ini, ejaan hasil sarasehan 1976 , yang menghasilkan suatu ejaan yang dinamakan "Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan",tidak mewakili lidah Madura. Sampai sekarang ejaan ini dipakai dipakai dalam buku-buku pelajaran bahasa Madura di seluruh Madura, namun tidak mendapat pengesahan dari pihak yang berwenang sebagai ejaan yang akan dibakukan. Ejaan ini rupa-rupanya bertaklid begitu saja pada "Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan".Idealnya, bahasa Madura diwakili huruf-huruf yang mendukung semua lafad Madura. Jangan sampai seperti mempelajari bahasa Inggris selain arti kata-kata,masih memikirkan apa dan bagaimana lafad sebuah kata yang tulisan dan bacaannya jauh berbeda.Tambahan symbol bunyi pada bahasa Madura sangat diperlukan, seperti halnya bahasa Perancis, demi tepatnya ucapan. Untuk itu, Ejaan Madura Tepat Ucap (EMTU) menyajikan beberapa “Lambang Bunyi” dan mengfungsikan fonem beraspirat yang berfungsi sebagai pembeda makna (fonemik).Ini merupakan bentuk-bentuk linguistic yang dapat dikatakan “unik” di dalam hal kebahasaan.
Kemudian pada tahun 2004 muncul Ejaan Bahasa Madura yang disempurnakan yang merupakan tindak lanjut hasil lokakarya Ejaan Bahasa Madura oleh Balai Bahasa Surabaya pada tahun 2002. Ejaan ini hampir sama dengan ejaan EMTU yang digagas pada tahun 1988. Dari hasil penyelarasan dalam lokakarya tersebut, disusun buku “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Madura Yang Disempurnakan”.
Ejaan bahasa Madura tahun 2004 sudah disusun dengan pendekatan-pendekatan kaidah dan memperhatikan jati diri etnis Madura. Dalam sosialisasinya, ejaan ini meski masih mendapatkan pertentangan dari beberapa kelompok yang masih keberatan, namun telah mendapat tanggapan positif dari para praktisi dan pemerhati bahasa Madura dan bahan-bahan pelajaran SD/SLTP telah memakai ejaan bahasa Madura 2004 ini.
Semoga dengan adanya edisi Kamus Lengkap Bahasa Madura Indonesia “Dengan Ejaan Bahasa Madura Tepat Ucap” ini bisa lebih meningkatkan perhatian terhadap keberadaan dan pelestarian bahasa Madura secara khusus.

sumber: Kamus Lengkap BAHASA MADURA Indonesia http://id.shvoong.com/books/dictionary/1986712-kamus-lengkap-bahasa-madura-indonesia/#ixzz1IjRmCPMy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar