PERSIMPANGAN

Aku yang terkulai lemah tiada daya,aku yang terjembab dalam sebuah jurang kenistaan,namun aku selalu berusaha bangkit dan tegar melewati setiap kenangan kelam itu......aku yang selalu keluar malam,nongkrong diantara persimpangan jalan,keluyuran tak ingat pulang.ngebut dijalanan,

ya.......itu aku yang dulu....

Namun kini aku harus berubah,menjadi lebih baik dari yang dulu,memperbaiki sikap dan sifatku,menata diri untuk masa depanku,perjalananku masih panjang,walau kusadari umurku sudah tak muda lagi,masih banyak kebutuhan yang ter abaikan,mimipi mimpi yang belum ku gapai,asa dan harapan yang belum dapat aku rengkuh......puas sudah ku jalani masa kesendirianku,masa yang tak pernah mengecap arti kebahagiaan..

aku ingin merasakan manis dan nikmatnya hidup dalam berumah tangga......Menjadi imam dalam keluargaku,menjadi ayah untuk anak anakku kelak..menjadi orang yang bertanggung jawab di dalam/di luar rumah sekalipun.....

Wahai kau sahabatku,,,,,,sentuhan lembut bahasamu laksana tamparan keras untukku,yang mampu sentakkan lamunan panjangku,bangunkan aku dari mimpi mimpi kelamku.....kau tak pernah lelah dalam membimbing dan menopangku,saat aku terjatuh,saat aku terkulai dalam problem hidupku......kau ajari aku arti hidup yang sebenarnya,kau ajarkan aku bahagia dalam sedihku,tertawa dalam tangisku,dan ikhlas dalam memberi dan menerima....kau telah mengisi hampanya ruang kalbuku dengan sifat yang terpuji,kau telah menuntunku ke jalan yang di ridhoi Nya...mengangkatku dari debu debu jalanan,meluruskan ku dari persimpangan jalan yang menyesatkan......

ya Allah ya rabb.....jadikanlah hamba orang yang selalu terpercaya,amanah,dan bertanggung jawab dalam setiap masalah.....orang yang selalu takut kepadamu,berikanlah aku petunjukmu,sinaran iman yang tak pernah padam,Allahu ma'i ......Allahu naadhiri...... Allahu syaahidi....biarlah semua menjadi masa lalu yang kelam,biarlah semua itu menjadi sejarah dalam hidupku.....sebagai bahan cerita untuk anak anakku kelak......

Lanjut Bacanya - PERSIMPANGAN

perjalananku

Aku dilahirkan di sebuah pulau kecil yang dikelilingi lautan indah,ya !!! Giligenting.....itulah nama pulauku,di sebuah desa bernama Bringsang,aku dilahirkan.....masa kecilku kurang bahagia,karena aku dilahirkan dari keluarga yang tak berada,masa kecil yang seharusnya penuh dengan canda tawa,bermain ,namun itu semua tak semua aku rasakan,sedari kecil aku sudah dipaksa untuk bekerja,membantu ibu dan kakak ku,disaat teman sebayaku sedang bermain dengan penuh keceriaan,aku hanya bisa melihat mereka dan berkata:seandainya aku seperti kalian,betapa bahagianya hati ini:orang tuaku sangat keras dalam mendidikku,semangat kerja mereka benar" luar biasa,setiap pagi aku selalu menimba air disumur untuk mencuci pakaian dan piring,setelah itu aku menyapu halaman yang begitu luas,(maklum dikampung kan halamannya bisa buat bandara heheheeee....)setelah semua beres barulah aku mandi,bersiap siap pergi sekolah,dengan dengan bekal jagung goreng dan uang saku Rp 25 aku bergegas pergi untuk menuntut ilmu,kresek hitam penuh bolongan tempat buku dan pensil ku jinjing dengan pasti,tanpa alas kaki,ku langkahkan kaki demi masa depan.....begitulah hari" yg kulalui setiap hari.Tanpa terasa sebentar lagi aku akan lulus,dan aku punya keinginan untuk melanjutkan sekolahku,namun niat itu di bantah keras oleh ibuku,aku tak patah semangat,diam diam aku mendatangi kepala sekolah sekali gus pemilik mts tersebut,dengan ditemani sahabatku samsuto,aku bilang dengan terus terang kalau aku ingin melanjutkan sekolahku,tapi orang tuaku tak mengizinkan,aku bilang kepada kepala sekolah,saya akan membayar spp tapi dengan dicicil tiap hari,yang penting saya bisa sekolah disini.....lalu kepala sekolah itu menjawab:baiklah,besok kamu bawa ijazah kamu kesini,dan jangan fikirkan masalah uang spp...
tanpa sadar aku berteriak alhamdulillah,,,,,,,,,akhirnya aku bisa sekolah tinggi.......
lalu kami pamit kepada kepala sekolah untuk pulang......
singkat cerita akhirnya akupun lulus dan mendapatkan ijzah....terbesit keinginanku untuk melanjutkan sekolahku,namun semua hanya tinggal keinginan saja,orang tuaku memaksaku untuk ikut berlayar,saat itu usiaku baru 13 tahun....dengan sangat terpaksa aku menuruti keinginan mereka......
3 tahun aku menjadi seorang pelaut,berjuang demi masa depan keluarga dan masa depanku....
aku merasakan seakan aku hidup di pinggir jurang yang terjal,bagai mana tidak,setiap hari aku hanya tinggal diatas perahu,kanan kiriku lautan lepas,,,
aku dipaksa memikul beban yang tak sepantasnya aku pikul........
yach.......itulah masa laluku..........

Lanjut Bacanya - perjalananku